Tak hanya sang bocah yang merasa senang dan bangga, namun orang tua dari masing-masing mereka mengaku sangat bersyukur.
Salah satu wali bernama Sati, mengaku bahagia sekaligus haru melihat tekat dan niat baik anaknya kini terwujud.
"Waktu itu saya tanya, kamu sanggup nggak? Dia bilang sanggup, nanti mau nyisihin uang jajan."
"Jujur, saya jarang kasih uang jajan ke dia," ungkap Sati.
Meskipun demikian, Sati kini hanya bisa mendukung dan berharap agar niat tulus bocah-bocah itu menjadi contoh untuk yang lain.
Baca Juga: Masuk Rumah Sakit karena Kakinya Diinjak Sapi, Kekeyi: Makasih Dokter, Aku Lucu Kan
"Yang jelas senang, dia bisa (kurban) sendiri, Alhamdulillah," tuturnya.
Tak lain halnya dengan warga bernama Ahmad, meskipun sempat ragu akan kemampuan sang bocah.
Kini mereka hanya bisa menaruh rasa bangga atas perjuangan mereka.
“Awalnya sempat ragu, namanya juga anak-anak kan tahu sendiri. Walau ragu tetap kami dukung, kan niatnya positif,” imbuh dia.
Baca Juga: Reino Barack Khotbah saat Hari Raya Idul Adha hingga Rayakan Ultah Keponakan Syahrini
"Tentu ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Anak-anak tersebut mengajarkan banyak hal kepada kita."
"Mereka yang masih kecil saja bisa, masa kita tidak," tutupnya.
Lebih lanjut melansir dari Kompas.com, kisah haru dan membanggakan juga terjadi di Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pasalnya seorang nenek bernama Sumiyati, rela menabung belasan tahun demi mewujudkan mimpinya berkurban di Hari Raya Idul Adha.
Bekerja sebagai tukang sapu jalan dan memiliki usaha warung klontong kecil-kecilan, kini nenek Sumiyati akhirnya berhasil mewujudkan mimpi.
15 tahun menabung, Nenek Sumiyati berhasil membeli satu ekor kambing seharga Rp 4,7 juta dan seekor sapi seharga Rp 18 juta untuk disembelih di Langgar An-Nur yang berada di wilayahnya.
(*)