Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Hari raya Idul Adha memang identik dengan adanya penyembelihan hewan kurban.
Ya, menjalankan penyembelihan hewan kurban pada Bulan Dzulhijjah merupakan ibadah yang diketahui bernilai tinggi bagi umat Islam.
Hukum ibadah kurban pun diketahui sebagai sunah muakad atau sangat ditekankan dan dianjurkan bagi mereka yang sudah mampu.
Melansir informasi dari TribunJabar.Id pada Sabtu (1/8/2020), kali ini sebuah informasi sukses membuat masyarakat haru sekaligus bangga, berasal dari Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Baca Juga: Masih Memiliki Penghasilan dari Syuting, Verrel Bramasta Merasa Wajib Berbagi saat Idul Adha
Pasalnya, untuk memperingati hari raya Idul Adha, sekelompok bocah dari Kampung Ardio ini sangat memberikan contoh yang baik.
Bahkan tindakan sekelompok anak-anak di kampung tersebut sangat patut untuk dijadikan suri tauladan.
Bagaimana tidak? bocah bernama Abu Bakar Sidik bersama 25 temannya ini, sukses membeli empat sapi sekaligus untuk berkurban.
Menabung bersama 25 teman lainnya, Abu Bakar Sidik atau yang akrab disapa Iki ini berhasil membeli empat sapi dengan harga Rp 100 juta.
Baca Juga: Gara-gara Corona, Verrel Bramasta Tidak Bisa Salat Ied dan Kurban Bareng Keluarga
Menabungkan dan menyisihkan uang jajannya senilai Rp 10.000 selama 10 bulan, anak-anak di Kampung Ardio akhirnya sukses mewujudkan mimpi untuk berkurban.
Menurut informasi, Iki merupakan pentolan yang menjadi pengaruh atau pendahulu dari teman-temannya.
Sebab, sebelum melakukan ibadah kurban bersama rekannya, Iki diketahui lebih dahulu melakukan kurban di tahun sebelumnya.
Sehingga ibadah kurban tahun ini, menjadi kali kedua bagi bocah bernama lengkap Abu Bakar Sidik itu.
"Tahun kemarin beli satu sapi, sekarang beli empat. Sebenarnya ada 28 anak yang ikut nabung buat beli kurban, tapi yang dua orang keluar jadi tinggal 26 anak," kata Iki, Kamis (30/7/2020).
Menggagas gerakan tabungan kurban selama dua tahun terakhir, Iki merupakan orang yang dipercaya untuk mengkoordinasikan uang tabungan itu.
"Sehari nabung Rp 10.000. Nabungnya udah dari tahun lalu selama 10 bulan," jelasnya.
Lambat laun berjalan, Rupiah demi Rupiah yang dikumpulkan, kini mimpi bocah-bocah tersebut akhirnya terwujud.
Rasa bangga sekaligus senang terpancar jelas di raut wajah anak-anak yang semuanya masih duduk di bangku sekolah itu.
"Udah dari 10 bulan yang lalu nabung dari uang jajan. Emang niat mau beli sapi buat kurban. Alhamdulillah, kebeli sapi. Belinya di daerah Dramaga," sebutnya.
"Cuma mau berbagi kesesama aja, khususnya warga di sini," imbuhnya.
Tak hanya sang bocah yang merasa senang dan bangga, namun orang tua dari masing-masing mereka mengaku sangat bersyukur.
Salah satu wali bernama Sati, mengaku bahagia sekaligus haru melihat tekat dan niat baik anaknya kini terwujud.
"Waktu itu saya tanya, kamu sanggup nggak? Dia bilang sanggup, nanti mau nyisihin uang jajan."
"Jujur, saya jarang kasih uang jajan ke dia," ungkap Sati.
Meskipun demikian, Sati kini hanya bisa mendukung dan berharap agar niat tulus bocah-bocah itu menjadi contoh untuk yang lain.
Baca Juga: Masuk Rumah Sakit karena Kakinya Diinjak Sapi, Kekeyi: Makasih Dokter, Aku Lucu Kan
"Yang jelas senang, dia bisa (kurban) sendiri, Alhamdulillah," tuturnya.
Tak lain halnya dengan warga bernama Ahmad, meskipun sempat ragu akan kemampuan sang bocah.
Kini mereka hanya bisa menaruh rasa bangga atas perjuangan mereka.
“Awalnya sempat ragu, namanya juga anak-anak kan tahu sendiri. Walau ragu tetap kami dukung, kan niatnya positif,” imbuh dia.
Baca Juga: Reino Barack Khotbah saat Hari Raya Idul Adha hingga Rayakan Ultah Keponakan Syahrini
"Tentu ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Anak-anak tersebut mengajarkan banyak hal kepada kita."
"Mereka yang masih kecil saja bisa, masa kita tidak," tutupnya.
Lebih lanjut melansir dari Kompas.com, kisah haru dan membanggakan juga terjadi di Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pasalnya seorang nenek bernama Sumiyati, rela menabung belasan tahun demi mewujudkan mimpinya berkurban di Hari Raya Idul Adha.
Bekerja sebagai tukang sapu jalan dan memiliki usaha warung klontong kecil-kecilan, kini nenek Sumiyati akhirnya berhasil mewujudkan mimpi.
15 tahun menabung, Nenek Sumiyati berhasil membeli satu ekor kambing seharga Rp 4,7 juta dan seekor sapi seharga Rp 18 juta untuk disembelih di Langgar An-Nur yang berada di wilayahnya.
(*)