Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang remaja bernama Putra Aji Adhari beberapa waktu yang lalu sempat menjadi perbincangan publik.
Pasalnya pada April 2019 lalu, remaja 15 tahun itu dikabarkan berhasil meretas situs milik Amerika Serikat.
Ia dikabarkan meretas situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika atau yang dikenal dengan National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Tak hanya situs milik NASA, Putra juga mengaku sempat memasuki situs Pemerintah hingga KPU.
Melansir dari Kompas.com, Putra mengaku sudah ratusan kali melakukan pengecekan keamanan terhadap berbagai instansi.
Mulai dari situs perbankan, instansi bisnis, hingga e-commerce.
Dari berbagai situs tersebut, Putra mengaku paling sering melakukan pengecekan terhadap situs pemerintah.
Untuk menemukan celah tersebut, Putra mengaku hanya membutuhkan waktu kisaran 60 menit.
Bahkan, ia mengaku pernah menemukan bug dalam waktu kurang dari 10 menit.
Baca Juga: Diimingi 50 Juta, Tiga Remaja SMA Nekat Merampok Toko Emas
Ya, catatan waktu yang dimiliki Putra diakui sangat kontras dengan instansi swasta yang biasa membutuhkan waktu hingga harian.
Sukses membobol situs milik Amerika Serikat, kini Putra Aji Adhari dikabarkan mengalami nasib yang malang.
Melansir dari Tribunnews.com pada Minggu (2/8/2020), Putra tiba-tiba dikabarkan menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal.
Peristiwa malang yang dialami Putra dikabarkan telah berlangsung pada (22/7/2020), di Kawasan Larangan, Ciledug, Kota Tangerang.
Akibat pengeroyokan orang tak dikenal itu, Putra saat ini mengalami luka serius.
Darso selaku ayah korban membeberkan kondisi anaknya saat ini.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Putra mengalami luka di bagian kepala, kaki kiri dan kanan serta dada.
Luka yang paling parah dikabarkan terletak di bagian kepala tepatnya di kuping sebelah kiri.
Di bagian tersebut, Putra disebutkan mengalami pukulan benda tumpul yang mengakibatkan kepalanya retak dan harus dioperasi.
"Yang parah itu senjata tumpul yang di kepala di bagian kuping samping kiri, itu sih katanya ada tulang yang patah, yang bengkok," terang Darso.
Dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, kondisi putra kini dikabarkan kritis bahkan sempat mengalami koma.
"Tadinya di Sari Asih seminggu lebih, jahit jahit sudah kan, cuma ini mau operasi makanya dirujuk ke RS PON, di Sari Asih nggak ada alatnya," ungkap Dandi selaku kakak korban.
Baca Juga: Berandai-andai Anya Geraldine Menyukai Dirinya, Rizky Febian Akan Lakukan Hal Ini
Ya, sebelum dilarikan ke RS PON, Putra diakui sempat dirawat di Rumah Sakit Sari Asih.
Beberapa hari dirawat di RS, Dendi mengakui bahwa adiknya itu telah menelan biaya hingga Rp 200 juta.
Meskipun demikian, Dendi mengakui banyak pihak yang membantu meringankan biaya pengobatan adiknya itu.
"Kurang lebih 200 lah, Rp 200 juta. Alhamdulillah sih sampai saat ini ada yang bantu sih," tutur Dandi.
"Dari temannya, teman kerjanya. 'Kan si Putra kerja juga, kerja dari rumah sistem kontrak gitu," pungkasnya.
(*)