Menurutnya, tradisi mendandani hewan kurban ini bermaksud untuk menunjukkan kesabaran, keikhlasan dan pengorbanan peserta agar hewan yang dikurbankan menjadi bersih.
“Tradisi ini tetap dipertahankan, untuk mengingat kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan nabi,” tuturnya.
“Hal demikian sebagai bentuk syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan rezeki sepanjang tahun,” jelasnya lagi.
Dalam tradisi pemotongan hewan kurban ini biasanya dilanjutkan dengan prosesi makan bersama.
“Makan bersama menyiratkan bentuk kebersamaan yang terjalin di antara masyarakat,” pungkasnya.
Lebih lanjut melansir dari Serambinews, tradisi unik di hari raya Idul Adha juga terjadi di Bangladesh.
Kesemarakan mudik di Bangladesh tak ubahnya dengan Indonesia.
Bedanya, mudik atau pulang kampung di Bangladesh bukan menjelang Idul Fitri, melainkan pada hari Raya Idul Adha.