Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Masih jelas diingatan sosok penyanyi nyentrik, pembawa tembang “Tak Gendong”.
Tepat hari ini, 11 tahun yang lalu pada 4 Agustus 2009, Mbah Surip meninggal dunia.
Pria bernama asli Urip Achmad Rijanto itu dikenal orang sebagai "pengembara" yang memanggul gitar, berambut gimbal mirip Bob Marley, dan selalu menebar tawa.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, menjelang kematiannya, Mbah Surip ditemukan pingsan di rumah pelawak Mamiek Prakoso di Jalan Kerja Bakti I, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/8).
Sore hari sebelumnya, Mbah Surip datang ke rumah Mamiek ditemani anak keduanya, Farid Wahyu DP.
"Begitu datang, Mbah Surip langsung mengeluh kecapekan. Katanya dia pengin di rumah saya dulu buat ndelik (bersembunyi) dan ngadem (mendinginkan diri)," tutur Mamiek.
Tak disangka itulah akhir hidupnya.
Upaya Mamiek melarikan Mbah Surip ke Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan Angkatan Darat (Pusdikkes), Kramat Jati, Jakarta Timur tak berhasil menyelamatkan jiwanya.
Dokter Satyaningtyas, dokter yang menanganinya di unit gawat darurat menyatakan Mbah Surip meninggal dunia pada pukul 10.30 WIB.
Kematian Mbah Surip yang mendadak, kemungkinan tidak hanya disebabkan faktor kelelahan.
Namun, juga akumulasi dari kebiasaan musisi tersebut yang kurang baik.
Diungkap dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam jumpa pers di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo Jakarta, Rabu (5/8/2009).
Menurut Ari, sebagaimana ia tahu dari pemberitaan media, Mbah Surip hanya tidur 3 jam, memiliki kebiasaan merokok, dan banyak minum kopi.
Kabarnya sehari Mbah Surip bisa minum 10 gelas.
"Padahal, kan jadwalnya sebagai artis top sangat padat. Belum umurnya yang sudah 60 tahun," ungkap Ari.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pengalaman kematian Mbah Surip membuktikan bahwa akumulasi antara kelelahan, kurang tidur, banyak mengonsumsi kopi, dan merokok terus-menerus mencetuskan terjadinya gangguan akut pada tubuh, seperti serangan jantung yang berakibat fatal.
Untuk itu, ia mengajak untuk memerhatikan pola hidup sehat.
Minimal sehari tidur 6 jam di malam hari.
Memerhatikan makanan sayur-saruran dan buah-buahan, minimal minum air putih 2 liter sehari.
Agar jantung dan sistem peredaran darah tetap sehat saat ini dan di masa mendatang.
Tedapat beberapa makanan dan minuman yang perlu dikurangi, bahkan dihindari.
Jika ingin sekali mencicipinya, boleh saja sekali-sekali mengonsumsi.
Apa saja makanan tersebut?
Diwartakan Tribun Jakarta, inilah 10 makanan yang perlu dihindari agar kesehatan jantung tetap terjaga:
1. Burger cepat saji
Ilmu tetang lemak jenuh benar-benar berhubungan dengan penyakit jantung masih belum sepenuhnya jelas.
"Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, daging sapi pakan rumput kualitas tinggi malah bermanfaat untuk kesehatan jantung," kata Regina Druz, associate professor kardiologi dari Hofstra University dan kepala kardiologi di St John Episcopal Hospital New York City.
Secara umum, Druz mengatakan, "lemak jenuh dari hewan, khususnya ketika dikombinasikan dengan karbohidrat tampaknya punya dampak merusak kesehatan jantung."
Menghindari restoran cepat saji terutama yang menggunakan bahan berkualitas rendah dan metode pemasakan tak sehat merupakan cara yang bijaksana untuk menjaga kesehatan jantung.
Baca Juga: Cairan Filler yang Disuntikkan di Dagu dan Bibir Rency Milano Berisiko Sebabkan Kanker
2. Daging awetan
Daging seperti bacon dan sosis merupakan sumber lemak jenuh tinggi.
Bahkan jenis yang rendah lemak justru lebih kaya akan garam.
Enam potong tipis daging jenis ini sudah memasok separuh kadar garam yang disarankan oleh American Heart Association.
"Mayoritas masyarakat harus menjalani diet rendah garam karena sodium cenderung membuat tekanan darah tinggi," kata Dr Laxmi Mehta, direktur program kesehatan jantung wanita di Ohio State University Wexner Medical Center.
3. Gorengan
Beberapa studi berhasil menghubungkan makanan gorengan seperti french fries, ayam goring, dan gorengan lain pada peningkatan risiko penyakit jantung.
Metode penggorengan konvensional menciptakan jenis lemak trans, lemak yang terbukti meningkatkan Kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.
4. Gula
Saat ini para ahli mengatakan terlalu sering mengasup makanan kaya gula merupakan ancaman kesehatan karena menyebabkan obesitas, inflamasi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Semua itu merupakan faktor risiko penyakit jantung.
"Debat di ilmu kardiologi sudah bergeser dari lemak jenuh dan kolesterol ke gula. Jika ada satu bahan yang perlu dihindari untuk menghindari risiko penyakit jantung, bahan itu berupa gula dalam bentuk aneka jenis makanan," ujar Druz.
5. Sereal bergula
Makanan yang tampaknya sehat seperti sereal sarapan bisa jadi tak sehat karena banyak gula.
"Makan karbohidrat halus dan gula di pagi hari menghasilkan inflamasi dan membuat gula darah naik dan turun sehingga sepanjang hari kita ingin tambahan gula selama seharian," kata Druz.
Ia menyarankan sarapan telur dan buah disertai roti bakar.
6. Roti dan kue kering
Kue dan roti, khususnya yang dijual di toko mengandung banyak gula dan terbuat dari lemak jenuh (seperti minyak sawit dan butter) atau lemak trans.
7. Margarin
Masih ada ruang untuk debat mengenai risiko penyakit jantung dengan lemak jenuh seperti butter.
Hal yang lebih pasti adalah diet kaya lemak trans jelas meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang.
Lemak trans lazim dijumpai dalam margarin yang padat di suhu ruangan.
Margarin ini sering disebut alternatif lebih sehat dari butter.
Agar jantung lebih sehat, olesi roti bakar dengan minyak zaitun, daripada margarin.
8. Pizza
American Heart Association meletakkan pizza di ranking kedua dari enam jenis makanan asin.
Bukan hanya garam, pizza juga kaya akan kandungan lemak jenuh.
Oleh karena itu, batasi konsumsi pizza atau pilihlah pizza sayuran atau jamur saja.
9. Minuman ringan dan jus yang diberi tambahan gula
Sumber terbesar gula dalam hidup sehari-hari bukanlah dari makanan, tetapi dari minuman.
Di AS pemerintah menemukan lebih dari 60 persen anak-anak, 54 persen pria dewasa, dan 45 persen wanita dewasa paling tidak minum satu soda dan minuman manis sehari.
10. Soda diet
Meskipun bebas lemak dan nol kalori, soda diet juga punya sisi gelap.
"Masyarakat punya kesan soda diet sehat padahal tidak begitu," kata Druz.
Riset terus menemukan bukti terjadinya faktor risiko penyakit jantung seperti obesitas dan diabetes karena minuman soda.
Beberapa studi membuktikan bahwa orang yang minum soda diet cenderung mengompensasikan dan mengonsumsi lebih banyak kalori.
Sementara riset lain menemukan kimiawi dalam soda diet sebenarnya mengubah bakteri di pencernaan dan membuat masyarakat jadi rentan mengalami kenaikan berat badan.
Utulah 10 jenis makanan yang perlu dihindari agar tetap memiliki jantung yang sehat.
(*)