Find Us On Social Media :

Viral Hadi Pranoto Klaim Temukan Obat Covid-19 hingga Ngaku Professor padahal di India Sudah Ribuan Tahun Gunakan 5 Makanan Ini untuk Jaga Imun Tubuh, Termasuk Agar Terhindar Corona!

By Devi Agustiana, Selasa, 4 Agustus 2020 | 12:34 WIB

Tangkapan layar YouTube Anji bersama Hadi Pranoto & ilustrasi obat herbal.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Belakangan ini, jagat maya dihebohkan dengan nama Hadi Pranoto.

Ia mendapat berbagai komentar dari banyak pihak.

Hal ini karena Hadi yang mengaku sebagai ahli mikrobiologi dan juga profesor tersebut mengatakan dirinya adalah Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.

Dirinya viral setelah dimintai menjadi narasumber oleh musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji dalam video yang diunggahnya di kanal Youtube-nya.

Baca Juga: Jelaskan Kondisi Terkini Kesehatannya Usai Operasi Kanker Ovarium, Feby Febiola: Keadaan Gue yang Botak Ini Bikin Orang Jadi, Hah, Duh..!

Diwartakan Tribunnews Wiki, dalam video tersebut, Hadi menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.

Cairan antibodi Covid-19 tersebut diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Selain itu, obat yang ditemukannya dihargai Rp 150 ribu per botol yang mampu menghilangkan virus corona dalam tubuh.

Pria yang mengaku sebagai profesor tersebut membeberkan jika obat antibodi Covid-19-nya diberikan kepada pasien di Wisma Atlet.

Baca Juga: Dipolisikan Lantaran Konten YouTubenya, Anji: Ingin Mengabarkan Kebaikan Malah Menjadi Sebuah Kejelekan

Ribuan pasien positif Covid-19 yang berada di Wisma Atlet, menurut Hadi, telah mengonsumsi obat miliknya dan akan sembuh dalam waktu 2-3 hari.

Semenatra itu, diwartakan Kompas.com (3/8/2020), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto menyebut klaim tersebut merupakan pembodohan.

"Tidak usah ngeyel, saya enggak akan menanggapi hal-hal tidak jelas seperti itu, ini sudah pembodohan namanya," kata Yuri.

Baca Juga: Setelah Ericko Lim, Kini Giliran Listy Chan Meminta Maaf atas Kasus Perselingkuhannya

Menurut Yuri, klaim dalam video tersebut tidak pernah menjelaskan bagaimana obat herbal yang diklaim ampuh untuk Covid-19.

Selain itu, kata Yuri, tidak ada pernyataan yang menyebutkan dari mana obat herbal itu didapatkan.

"Apa dia pernah mengatakan herbalnya ada di mana? Kan enggak pernah. Coba cermati baik-baik videonya, apa dia ngomong nyarinya di mana herbalnya, kan enggak juga," ujar Yuri.

Tak hanya meragukan obat herbal tersebut, Yuri juga mempertanyakan sosok Hadi Pranoto.

"Sekarang dia ada di mana dan profesor dari mana? Coba cari jurnalnya di Google, ada enggak nama dia," kata Yuri.

Baca Juga: Latar Belakang Pendidikan Hadi Pranoto dan Gelar Profesornya Diragukan, Ketua Umum Cyber Media Seret Anji Manji dan Bintang Tamu Youtubenya ke Ranah Hukum

Yuri mengatakan, belum ada bukti ilmiah obat herbal yang bisa menyembuhkan Covid-19.

Oleh karena itu, Yuri beranggapan bahwa klaim tersebut saat ini hanya menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ia juga menduga, klaim itu semata-mata hanya karena ingin meraih kepopuleran.

Memang, saat ini semua elemen baik dari medis, Pemerintah, dan masyarakat sedang bahu-membahu menangani virus ini.

Karena semakin hari angka korban terinfeksi Covid-19 dari berbagai dunia kian meningkat.

Baca Juga: Bikin Ngeri, Seorang Netizen Ngotot Ingin Beli Celana Dalam Bekas Vanessa Angel, Sang Artis Syok Ngadu ke Suami: Gimana Nih Pi ?

Kendati demikian, masih ada upaya pertahanan yang harus diutamakan.

Di antaranya adalah memilih makanan yang sehat agar meningkatkan sistem kekebalan alami tubuh.

Salah satu yang dikenal memiliki khasiat mencegah penyakit dan menyembuhkan infeksi adalah bahan makanan dan tanaman untuk metode pengobatan Ayurveda.

Ayurveda adalah ilmu kesehatan yang berasal dari negara India dan telah dikenal lebih dari 5.000 tahun.

Baca Juga: Bikin Ngeri, Seorang Netizen Ngotot Ingin Beli Celana Dalam Bekas Vanessa Angel, Sang Artis Syok Ngadu ke Suami: Gimana Nih Pi ?

Dilansir Grid.ID dari SCMP via Kompas.com, berikut ini bahan makanan yang biasa digunakan dalam obat tradisional India, Ayurveda.

1. Gooseberry

Salah satu bahan makanan yang digunakan dalam obat tradisional India, Ayurveda, yaitu Gooseberry.

Formulasi paling umum yakni chyawabprash yang dibuat dengan gooseberry dan rempah-rempah, yang telah menjadi makanan pokok di rumah tangga India selama bertahun-tahun.

Chyawanprash telah dikenal untuk meningkatkan pencernaan, memperkuat sistem pernapasan, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Menurut, seorang konselor gizi khusus nutrisi olahraga, Dr Khushboo Thakker Garodia mengungkapkan, gooseberry juga dikemas dengan nutrisi penting lainnya seperti zat besi, magnesium, dan vitamin B.

Gooseberry merupakan buah kuno, seukuran buah anggur, dan bergizi.

Buah ini memiliki banyak penggemar, mulai dari Presiden Amerika Abraham Lincoln, yang dikabarkan menyukai kue pai-nya yang dipanggang, hingga praktisi pengobatan tradisional India.

Ayurveda telah memasukkan gooseberry India, atau amla, dalam banyak formulasi obat, terutama karena kandungan vitamin C yang kaya (20 kali lebih banyak dari jus lemon), untuk menangkal penyakit umum dan membangun kekebalan.

“Kombinasi ini sangat bagus untuk meningkatkan kekebalan dan metabolisme. Buah ini membantu mencegah infeksi virus dan bakteri, termasuk pilek dan batuk," ujar Garodia.

Gooseberry mudah dimakan dengan cara diparut dan mentah dengan madu, diiris dan dicampur dengan salad, atau dalam bentuk bubuk.

Baca Juga: Nella Kharisma Makin Lengket dengan Dory Harsa, Sosok Istri Cak Malik Akhirnya Terbongkar Usai Video Pernikahannya Tersebar di Media Sosial

2. Neem

Hampir semua tanaman neem atau mimba seperti, kulit kayu, daun, dan bunga, digunakan dalam pengobatan Ayurveda.

Dalam pengobatan tersebut, tanaman tersebut bermanfaat bagi tubuh dalam beberapa cara, dari memurnikan darah hingga mengatur kadar gula darah.

Sementara, sediaan daun nimba digunakan untuk meredakan panas tubuh, mimisan, cacingan, kehilangan nafsu makan, diabetes dan penyakit gusi.

Kemudian, bagian bunganya digunakan untuk mengurangi empedu dan membantu menghilangkan dahak.

Tanaman ini juga merupakan bagian dari perawatan pribadi dan produk rumah tangga dari pasta gigi hingga obat pengontrol hama alami.

Baca Juga: Miliki Harta Duniawi Selangit dan Kini Jadi Permaisuri Eksekutif Perusahaan Internasional di Dubai, Rieta Amilia Undang Langsung Chef Terkenal untuk Mengajarinya Memasak: Mama Juga Nggak Mau Ketinggalan Dong

3. Giloy

Produk obat nabati yang kuat lainnya, giloy, atau Tinospora cordifolia, digunakan dalam Ayurveda karena kekuatannya untuk menyembuhkan demam berulang dan gangguan pencernaan dan untuk membantu mengelola diabetes tipe 2.

Dalam bahasa India kuno Sansekerta, tanaman ini disebut Amrita, "akar keabadian".

Sebuah studi 2013 oleh School of Biological Sciences di Institut Nasional Pendidikan Sains dan Penelitian di negara bagian Orissa, India menemukan bahwa giloy juga efektif dalam pengobatan penyakit asma dan penyakit kulit.

Baca Juga: Rency Milano Sempat Ajak Elma Theana untuk Melakukan Perawatan di Klinik yang Diduga Melakukan Malpraktik

Tanaman ini mengandung antioksidan, yang membantu menghilangkan racun, membersihkan darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

"Jika diminum setiap hari, diketahui membantu memerangi infeksi pernapasan, dan juga asma," kata ahli gizi bersertifikat dan ahli naturoterapi di Ottawa, Kanada, Manali Scott.

Ia menambahkan, giloy juga membantu memerangi bakteri penyebab penyakit, dan dapat memerangi penyakit hati dan infeksi saluran kemih.

Cara terbaik untuk mengkonsumsinya adalah mencampur 15-30 ml jus giloy dengan air dan meminumnya pada waktu perut kosong, di pagi hari.

Scott mengimbau agar wanita hamil dan menyusui harus menghindari makanan super ini.

Baca Juga: Penampilan Pangling Nagita Slavina yang Makin Langsing Curi Perhatian, Rahasia Diet Istri Raffi Ahmad Dipertanyakan Netizen

4. Kamut

Kamut (gandum Khorasan) adalah pembangkit tenaga nutrisi, mengandung antioksidan, banyak serat dan protein, dan memiliki sifat probiotik.

Kamut ini lebih mudah dicerna ketimbang biji-bijian yang sudah matang.

Selain itu, kamut telah menjadi bagian dari tradisi kuliner di banyak negara Timur selama bertahun-tahun, dan sejak ditemukan oleh Barat pada 1980-an, mereka menjadi sangat populer di rak-rak toko kesehatan.

Kamut juga menjadi favorit di kalangan koki, pembuat roti dan atlet, karena mudah dibuat, dan tidak membutuhkan peralatan dapur yang rumit.

Cara mengonsumsi yang terbaik yakni, rendam biji-bijian utuh dalam air hingga 10 jam di siang hari, dan biarkan tertutup, di saringan, saringan sup, atau kain katun tipis semalaman.

Menurut Scott, kamut sebaiknya dimakan setelah direbus atau dikukus, karena memakannya mentah dapat menyebabkan masalah lambung.

Baca Juga: Sesumbar Pamerkan Tampang Al, El dan Dul saat Masih Kecil, Maia Estianty Ramai Dicecar Netizen: Kasian Amat, Kayak Ada yang Di-crop...

5. Kecambah brokoli

Penelitian telah menunjukkan bahwa sayuran silangan seperti brokoli, kubis Brussel, kangkung, dan kubis, baik untuk kesehatan, dan terkait dengan pengurangan risiko penyakit kronis, dan mereka memiliki efek antiinflamasi, anti penuaan, dan kemungkinan melawan kanker.

Para peneliti di Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat telah menetapkan bahwa kecambah brokoli yang lembut memiliki lebih banyak nutrisi daripada brokoli dewasa/matang.

Terkait bentuknya, kecambah brokoli menyerupai kecambah alfalfa dan renyah, dengan rasa yang tajam dan khas, seperti lobak.

“Kecambah brokoli adalah tambahan kalori yang indah dan kaya antioksidan untuk makanan sehari-hari Anda, juga pilihan yang sempurna bagi para pengamat berat badan," ujar konsultan nutrisi di Banglore, Nikita Suresh.

"Tanaman itu lezat dalam salad dan smoothie (jus). Dan mereka membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan baik untuk kesehatan jantung," lanjut dia.

Suresh menambahkan bahwa bagi mereka yang tidak menyukai rasa brokoli, kecambah brokoli akan terasa seperti rasa baru yang segar.

(*)