Find Us On Social Media :

Hai Busui! Jangan Dulu Percaya Diri ASI Berlimpah Ruah, Kenali Hiperlaktasi yang Bisa Mengancam Ibu Alami Mastitis hingga Bayi Tersedak

By Devi Agustiana, Selasa, 4 Agustus 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi ibu menyusui

· Bayi mungkin memiliki tinja berwarna hijau, berair atau berbusa

· Bayi mungkin mengalami kenaikan berat badan dengan cepat karena mengonsumsi susu dalam jumlah besar

· Bayi mungkin mengalami kenaikan berat badan lebih lambat dari rata-rata karena sulit menyusui secara efektif

Baca Juga: Ternyata Segini Jumlah ASI yang Diperlukan Bayi dalam Mili Liter, Sudah Tercukupi?

1. Ibu yang baru menyusui

Dikutip Grid.ID dari Nakita, hiperlaktasi biasa terjadi pada awal menyusui.

Minggu pertama kehadiran bayi dapat memicu produksi ASI tinggi, sehingga membutuhkan cara untuk beradaptasi dengan menyeimbangkan kebutuhan ASI dan umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah 4 -6 minggu kelahiran bayi.

2. Kelebihan Kelenjar Produksi ASI

Apabila ibu mengalami hiperlaktasi hingga lebih dari 6 minggu kehadiran bayi, satu penyebabnya berhubungan dengan alveoli yaitu kelenjar produksi ASI yang berlebih.

3. Ketidakseimbangan hormon

Terakhir, hipertalaksi dapat disebabkan karena adanya ketidakseimbangan hormon atau masalah tumor pada kelenjar pituitari.