Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kepiawaian Ariel Noah dalam berkarya dan menaklukan hati wanita memang tak diragukan lagi.
Memiliki paras tampan, rupawan, dan berkharisma tinggi, tak ayal membuat Ariel Noah kian digandrungi masyarakat dari berbagai kalangan.
Meskipun memiliki banyak fans dan digandrungi banyak pihak, nyatanya tak membuat pelantun lagu Menghapus Jejakmu ini gila panggung.
Tak lagi sibuk dengan perkara sensasi, Ariel Noah kini lebih memilih diam saat menyadari bukan ranahnya untuk berbicara.
Ya, meskipun memiliki atmosfer dan memiliki daya tarik pendengar cukup banyak.
Namun, tak lantas membuat mantan kekasih Luna Maya itu berbicara sesukanya.
Memilih bijak dalam mengutarakan pendapat dan mengontrol apa yang dikatakan, ternyata Ariel Noah memiliki alasan yang cukup visioner.
Melansir informasi dari kanal Youtube Dunia Manji pada Selasa (4/8/2020), pria yang akrab disapa Boril ini mengutarakan alasan tersebut pada rekannya Anji secara blak-blakan.
"Ketika lo membicarakan isu misalnya, itu pasti lo banyak didenger sama orang. Kenapa sih lo bukan tipe yang speak up?'' tanya Manji.
Menjawab rasa penasaran Anji Manji dan publik, Ariel Noah akhirnya mengungkap alasan tersebut dengan bijak.
"Satu, mungkin kalau gue bilang, mungkin gue ilmunya enggak sebanyak itulah buat ngomong. Karena untuk ngomong di publik itu kalau menurut gue bukan risiko aja tapi kayak impact-nya banyak." jawabnya.
"Jadi kalau ilmunya nggak terlalu menguasai, gue mencegah untuk ngomongin itu," ungkap Ariel.
Tak sampai di situ, Boril juga membeberkan alasannya yang lain.
Tak hanya memikirkan dampak yang akan dituai, Ariel mengaku harus mempertimbangkan banyak hal sebelum berbicara di hadapan publik.
"Kedua, juga ada pertimbangan kayak apakah gue ngobrol sama orang yang tepat atau enggak."
"Karena kan katakanlah kita ngomongin satu hal, A gitu. Kita sudah baca buku tentang A itu ada lima buku, hafal bangetlah," imbuhnya.
Menurut Ariel lawan bicara adalah salah satu pertimbangan yang penting sebelum mengutarakan banyak hal.
"Kita ngomong sama orang yang enggak tahu apa-apa tentang itu, tapi asumsinya banyak, jadi kayak buang-buang tenaga tahu nggak,"
"Habis itu jadi bisa belok kemana-mana. Jadi gue bilang terlalu banyak resiko yang aneh-aneh, males gue ngomong," ujarnya.
(*)