“Bila kuman pathogen tidak dapat disingkirkan, menimulkan penyakit, menyebabkan kerusakan jaringan, bahkan kematian” jelas dr. Inggrid Tania, M.Si., Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dalam acara Media Talkshow Online Peluncuran Fatigon Promuno Pelopor #Imunomodulator Herbal Indonesia yang diikuti Grid.ID, Selasa (4/8/2020).
Sedangkan imunoudulator merupapakan zat yang dapat memodifikasi respon imun.
“Imunodulator adalah zat atau substansi yang dapat memodifikasi respon imun, mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif.”
“Artinya, mengembalikan mengembalikan sistem imun yang terganggu,” tambah dr. Inggrid.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Jangan sampai Miskonsepsi, Makan Banyak Bukannya Meningkatkan Imun, Tapi...
Masih dijelaskan oleh dr. Inggid, terdapat 2 hal perlu kita pahami tentang Imunomodulator:
Merupakan suatu senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun.
Imunostimulan diberikan untuk meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi.
Beberapa contohnya: isoprinosin, ekstrak herbal (Echinacea, black elderberry, saffron, meniran, jinten hitam, sambiloto, bawang putih, kunyit, jahe (jahe merah), dan sebagainya.
Suatu senyawa yang digunakan untuk menekan respon imun, meredakan hiper-inflamasi, mengatasi autoimun, atau mencegah penolakan transplantasi.
Berikut ini beberapa contoh herbal imunomodulator berserta khasiatnya:
Jahe merah
- Bersifat imunostimulasi
- Bersifat anti radang
- Meredakan batuk dan gangguan pencernaah
- Aman untuk pemakaian jangka panjang
Sambiloto
- Bersifat imunostimulasi
- Bersifat antivirus
- Menurunkan demam
- Aman untuk pemakaian jangka panjang
Echinacea
- Bersifat imunostimulasi kuat
- Mempercepat penyembuhan salesma dan infeksi saluran pernapasan atas
- Maksimal pemakaian 8-16 minggu berturut-turut
- Kontra indikasi untuk penyakit autoimun
Meniran
- Bersifat imunostimulasi kuat
- Mempercepat penyembuhan infeksi virus cacar air
- Aman untuk pemakaian jangka panjang.
(*)