Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pandemi Covid-19 membuat banyak orang khawatir hingga melakukan berbagai hal agar tidak mudah terinfeksi virus corona baru.
Salah satu yang sering dilakukan masyarakat Indonesia, yakni mengonsumsi jamu atau beberapa jenis tanaman herbal yang dianggap bisa meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas.
Klaim terkait immunomodulator herbal ini pun sudah ramai diperbincangkan oleh berbagai pihak.
Klaim yang pernah disebutkan antara lain, immunomodulator obat yang sudah diujikan ke pasien Covid-19 ini dapat menyembuhkan pasien Covid-19.
Sebelum mengetahui lebih jauh tentang immunodulator kita harus pahami dulu tentang sistem imun dan kekebalan tubuh.
Karena immunodulator erat kaitannya dengan kedua hal ini.
Baca Juga: Jangan Takut Traveling Era New Normal! Begini Tips dari Ahli
Sistem imun merupakan mekanisme tubuh untuk bertahan.
“Sistem imun merupakan semua mekanisme tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya, baik yang berasal dari luar tubuh, maupun dari dalam tubuh.”
“Bila kuman pathogen tidak dapat disingkirkan, menimulkan penyakit, menyebabkan kerusakan jaringan, bahkan kematian” jelas dr. Inggrid Tania, M.Si., Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dalam acara Media Talkshow Online Peluncuran Fatigon Promuno Pelopor #Imunomodulator Herbal Indonesia yang diikuti Grid.ID, Selasa (4/8/2020).
Sedangkan imunoudulator merupapakan zat yang dapat memodifikasi respon imun.
“Imunodulator adalah zat atau substansi yang dapat memodifikasi respon imun, mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif.”
“Artinya, mengembalikan mengembalikan sistem imun yang terganggu,” tambah dr. Inggrid.
Baca Juga: Ramadhan 2020: Jangan sampai Miskonsepsi, Makan Banyak Bukannya Meningkatkan Imun, Tapi...
Masih dijelaskan oleh dr. Inggid, terdapat 2 hal perlu kita pahami tentang Imunomodulator:
Merupakan suatu senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun.
Imunostimulan diberikan untuk meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi.
Beberapa contohnya: isoprinosin, ekstrak herbal (Echinacea, black elderberry, saffron, meniran, jinten hitam, sambiloto, bawang putih, kunyit, jahe (jahe merah), dan sebagainya.
Suatu senyawa yang digunakan untuk menekan respon imun, meredakan hiper-inflamasi, mengatasi autoimun, atau mencegah penolakan transplantasi.
Berikut ini beberapa contoh herbal imunomodulator berserta khasiatnya:
Jahe merah
- Bersifat imunostimulasi
- Bersifat anti radang
- Meredakan batuk dan gangguan pencernaah
- Aman untuk pemakaian jangka panjang
Sambiloto
- Bersifat imunostimulasi
- Bersifat antivirus
- Menurunkan demam
- Aman untuk pemakaian jangka panjang
Echinacea
- Bersifat imunostimulasi kuat
- Mempercepat penyembuhan salesma dan infeksi saluran pernapasan atas
- Maksimal pemakaian 8-16 minggu berturut-turut
- Kontra indikasi untuk penyakit autoimun
Meniran
- Bersifat imunostimulasi kuat
- Mempercepat penyembuhan infeksi virus cacar air
- Aman untuk pemakaian jangka panjang.
(*)