Find Us On Social Media :

Mengenal Amonium Nitrat, Bahan yang Disinyalir Jadi Penyebab Ledakan Lebanon, Ternyata Jika Tertelan Bisa Sampai Kejang dan Tewas Seketika!

By Devi Agustiana, Rabu, 5 Agustus 2020 | 12:25 WIB

Kepulan asap saat ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Masih kewalahan tangani corona, warga dunia kembali harus alami hal mengejutkan lagi.

Ledakan besar telah terjadi di Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (4/8/2020).

Ledakan itu menyebabkan sedikitnya 78 orang tewas dan lebih dari 4.000 orang mengalami luka-luka.

Akibat ledakan tersebut, kerusakan parah terjadi di Beirut.

Baca Juga: Suaranya Bergetar Hebat Sembari Menahan Air Matanya, Richard Kyle Tak Kuasa Menahan Rasa Sedihnya Jika Harus Berpisah dengan El Barack: Aku Utamain Dia Bukan Jessica, Semoga Keluarga Jedar Mengizinkan Aku Ada di Kehidupan El...

Diwartakan Kompas.com, Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden.

Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.

"Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga," imbuhnya.

Baca Juga: Viral Ledakan Hebat di Lebanon, Hati-hati! Ternyata Suaranya Bisa Sampai Pecahkan Gendang Telinga, Begini Penjelasan Ahli

Dilansir AFP Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan mereka akan segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janjinya.

Dikutip Grid.ID dari laman BPOM via Tribunnews.com, amonium nitrat adalah senyawa kimia berwarna putih atau transparan.

Amonium nitrat dipakai untuk sejumlah hal mulai dari pupuk, peledak, campuran pembeku, kembang api, dan zat pengkatalisis.

Baca Juga: Billy Syahputra Kurang Dewasa dalam Menjalani Hubungan, Denny Darko Menilai Amanda Manopo Bisa Gantikan Sosok Almarhum Olga Syahputra Jika Akhirnya Menikah dengan sang Presenter

Sifat senyawa kimia ini sangat mudah terbakar.

Orang yang terpapar amonium nitrat dapat mengalami iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala batuk, sakit tenggorokan, dan napas yang pendek.

Dapat pula menyebakan methemoglobinemia sianosis, konvusi, takikardia, dispnea, dan kematian.

Kemudian, juga dapat menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan dengan tenggorokan sakit, batuk, sesak napas, dan edema paru tertunda.

Methemoglobinemia ditandai dengan pusing, mengantuk, sakit kepala, sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak jantung cepat, dan darah coklat-coklat.

Baca Juga: Rela Habiskan 100 Juta untuk Operasi Kelamin Demi bisa Memuaskan Kekasihnya, Alat Vital Transgender Ini malah Berubah Menjadi Mengerikan, tak Henti-henti Bernanah!

Apabila kulit kontak langsung dengan amonium nitrat, dapat menyebabkan iritasi dengan gejala kulit memerah, gatal, dan terasa perih.

Sementara apabila terkena mata, amonium nitrat dapat menyebakan iritasi, mata memerah, dan perih.

Jika tertelan, amonium nitrat juga dapat menyebabkan pusing, sakit perut, muntah, diare yang berdarah, lemah, kejang, dan kolaps.

Baca Juga: Rencana untuk Melangkah Ke Jenjang Lebih Serius Terganjal, Denny Darko Sebut Ada Pihak Ketiga dalam Hubungan Amanda Manopo dan Billy Syahputra

Cara penyimpanan agar aman

Diberitakan Kompas.com, karena sangat mudah terbakar ada aturan ketat tentang cara menyimpan amonium nitrat dengan aman:

· Bahan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat

· Disimpan di tempat yang dingin, kering, ventilasi yang baik

· Hindari kontak dengan panas, percikan, nyala, dan bahan mudah terbakar lainnya

· Hindari wadah yang rusak untuk mencegah kerusakan fisik

· Terpisah dari bahan yang mudah menyala, bahan organik, dan bahan yang mudah teroksidasi

· Hindarkan tempat penyimpanan yang berlantai kayu

· Jangan disimpan di atas temperatur 54 derajat celsius (130 derajat fahrenheit) dan sebaiknya di bawah temperatur kurang dari 30 derajat celsius atau 86 fahrenheit)

· Wadah bahan ini mungkin berbahaya ketika kosong karena mereka mempertahankan residu produk (debu, padat), amati semua peringatan dan tindakan pencegahan yang terdaftar untuk produk

· Jangan menekan, potong, las, mengeraskan, solder, bor, menggiling, atau mengekspos wadah kosong untuk panas, percikan atau nyala api terbuk.

(*)