Find Us On Social Media :

Dikonsumsi Setiap Hari, Tak Disangka Ternyata Makanan Ini Pemicu Kanker Kolorektal yang Mematikan! WHO: Penyakit Ini Telan 700 Ribu Nyawa Setiap Tahun

By Devi Agustiana, Minggu, 9 Agustus 2020 | 07:15 WIB

Waspada kanker kolorektal bisa timbul dari beberapa makanan ini.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDKesehatan merupakan anugerah yang harus kita jaga.

Pola makan dan gaya hidup secara langsung memang memengaruhi kesehatan.

Meski demikian, suatu penyakit masih saja bisa datang.

Maka perlu untuk mengetahui gejalanya agar bisa diatasi sejak dini.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Bila Banyak Makan Buah Pisang?

Satu di antara penyakit yang cukup awam adalah kanker kolorektal.

Diwartakan Kompas.com, kanker ini merupakan jenis kanker terbesar ketiga dunia dari segi jumlah penderitanya.

Kanker kolorektal juga merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia, di mana faktor usia turut mempengaruhi.

Baca Juga: Kasus Kanker Kolorektal, Ini Upaya yang Dilakukan untuk Menguranginya

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sekitar 700 ribu orang meninggal akibat kanker kolorektal setiap tahunnya.

Salah satu penyakit kanker usus atau yang biasa disebut dengan kanker kolorektal ini biasanya dimulai sebagai polip, istilah yang tidak spesifik untuk menggambarkan pertumbuhan pada permukaan bagian dalam usus besar.

Dilansir Grid.ID dari WebMD via Grid Health, poplip merupakan pertumbuhan non-kanker tetapi beberapa jenis dapat berkembang menjadi kanker.

Dua jenis polip yang paling umum ditemukan di usus besar dan dubur yaitu polip hiperplastik dan inflamasi.

Baca Juga: Kanker Kolorektal, Salah Satu Pembunuh yang Rentan Menyerang Anak Muda Sekarang

Polip ini tidak membawa risiko berkembang menjadi kanker.

Namun, polip hiperplastik besar terutama di sisi kanan usus dapat menjadi perhatian dan harus dihilangkan sepenuhnya.

Meskipun sebagian besar polip kolorektal tidak menjadi kanker, hampir semua kanker usus besar dan dubur dimulai dari pertumbuhan ini.

Menurut American Cancer Society, tanda dan gejala awal kanker kolokteral ini meliputi:

Baca Juga: Cegah Kanker Kolorektal dengan Makan Sayuran Satu Ini, Ampuh deh! Penasaran?

· Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare, sembelit, atau penyempitan tinja, yang berlangsung selama lebih dari beberapa hari

· Perasaan ingin buang air besar yang tidak lega dengan melakukannya

· Pendarahan dubur

· Kotoran gelap, atau darah di dudukan kloset

· Nyeri kram atau perut

· Kelemahan dan kelelahan

· Penurunan berat badan

Baca Juga: Kisahnya Viral, Dua Bocah yang Peluk Nisan dan Tidur di Makam Ayahnya Bikin Terenyuh:

Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Disgestif Indonesia (IKABDI), Dr. A. Hamid Rochanan, SpB-KBD, MKes, yang sering menangani pasien penyintas kanker kolokteral menyebutkan, jenis kanker ini merupakan salah satu kanker yang dapat dideteksi dini.

"Cara mendeteksinya yaitu dengan pemeriksaan tinja. Deteksinya boleh dilakukan tiga bulan sekali atau setahun sekali demi pengecekan rutin," ujarnya dalam acara press conference Penatalaksanaan Kanker di Era BPJS Kesehatan di Menteng, Jakarta Pusat pada 15 Juli 2019.

Pada penderita kanker kolokteral umumnya tinja atau feses keluar bersama darah dengan tekstur cair terus menerus.

Kondisi ini bisa terjadi selama lebih dari tiga hari bahkan berminggu-minggu.

Baca Juga: Sayuran Satu Ini Ampuh Banget Cegah Kanker Kolorektal, Memangnya Apa sih?

Dr. Hamid juga menyebutkan, kanker jenis ini dapat berkembang akibat adanya riwayat keluarga yang memiliki penyakit polip dan kanker, bahkan gaya hidup yang tidak sehat.

Anjuran untuk menjalani pola hidup sehat dan pola makan sehat pun memang wajib diterapkan bagi semua orang.

"Gaya hidup sehat seperti olahraga selama 30 menit salam sehari, 5 kali dalam seminggu, itu harus aktivitas. Ini bisa menurunkan risiko kanker, segala jenis kanker.”

"Yang kedua pola makan. Makanan kalau enggak pengawet, pewarna, soft drink wah luar biasa (menjamur saat ini).Sebenarnya boleh saja (dimakan), asal tidak melebihi ambang batas kekuatan tubuh.”

"Kalau melebihi sel-sel usus akan berubah sifat, yang lama-lama berubah menjadi cancer," terangnya.

Baca Juga: Hai Busui! Jangan Dulu Percaya Diri ASI Berlimpah Ruah, Kenali Hiperlaktasi yang Bisa Mengancam Ibu Alami Mastitis hingga Bayi Tersedak

Sementara itu, diwartakan Kompas.com (24/3/2011), menurut spesialis Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Fiastuti Witjaksono menyatakan, faktor pencegahan memegang peran penting dalam pengendalikan kanker kolorektal.

"Pencegahan akan lebih baik daripada mengobati," ungkapnya di Jakarta Rabu, (23/3/2011).

Menurutnya, salah satu pemicu utama terjadinya kanker kolorektal adalah kelebihan asupan makanan serta pola makan modern yang tinggi akan kadar lemak, garam, dan gula.

Baca Juga: Jangan Lagi Risau sampai Stres! Ini 7 Fakta Keguguran yang Jarang Wanita Tahu, Salah Satunya Harapan Hamil Lagi Masih Besar

"Kolorektal erat kaitannya dengan makanan yang masuk dalam tubuh. Karena apa yang masuk akan melewati saluran pencernaan," jelasnya.

Setiap orang, jelas Fiastuti, memang memiliki kebutuhan yang berbeda.

Namun pengaturan pola makan yang sehat perlu dilakukan untuk mencegah kanker yang mematikan ini.

Baca Juga: Keisengan yang Membuahkan Hasil, Awalnya Coba Konsumsi Campuran Baking Soda dengan Susu, Rupanya Hal Menajkubkan Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh!

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari makanan berkolesterol tinggi seperti seafood (selain ikan), jeroan, dan kuning telur.

Selain pola makan tidak sehat, pemicu lainnya dari kanker kolorektal adalah minimnya asupan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

(*)