"Memasuki musim berikutnya, rasa takut saya adalah melihat salah satu rekan 'hitam' saya membuat rambutnya dibakar oleh pelurus rambut, atau merias wajahnya sendiri karena penata rias belum dilatih untuk bekerja dengan semua jenis kulit yang berbeda, "lanjut Bella Hadid.
"Saya benci bahwa beberapa teman kulit hitam saya merasakan hal yang sama. Bahkan jika mereka duduk di barisan depan, mereka tidak merasa diterima. Industri kita seharusnya mengenai ekspresi dan individualitas, tetapi kenyataannya adalah (banyak orang) masih mendiskriminasi karena (perbedaan-perbedaan itu)," ungkapnya.
Baca Juga: Pakai Busana Transparan, Bella Hadid Pamer Bagian Payudara di Panggung Paris Fashion Week
Ketika protes Black Lives Matter bangkit kembali pada bulan Mei, Bella Hadid menggunakan Instagramnya untuk berbagi bahwa ia akan menyumbang ke Dana Pertahanan Hukum NAACP.
Dia juga berbagi dukungannya dengan para demonstran, menyumbang, dan menuntut keadilan karena terlalu banyak nyawa orang kulit hitam yang diambil oleh tangan polisi di Amerika.
Pasukan fashion terkemuka lainnya telah dibawa ke media sosial untuk berbicara tentang rasisme dalam industri juga.
Baca Juga: Terlilit Utang Lebih dari Rp 114 Miliar, Ayah Gigi dan Bella Hadid Dikabarkan Bangkrut!
Rekan model Joan Smalls bahkan menulis seruan untuk bertindak bagi mereka yang berkuasa untuk tidak lagi terlibat dalam masalah rasisme sistemik.
Publicist Sandrine Charles bekerja sama dengan pemimpin redaksi Teen Vogue Lindsay Peoples Wagner untuk membentuk Black in Fashion Council, sebuah organisasi yang terdiri dari lebih dari 400 profesional kulit hitam yang bertujuan untuk mewakili dan mengamankan kemajuan orang-orang kulit hitam dalam industri mode.
(*)