Akibat bencana dahsyat tersebut, kondisi perekonomian dan politik di Lebanon mengalami krisis dahsyat.
Bahkan, menurut Lembaga Krisis Internasional (ICG) melaporkan, krisis ekonomi yang terjadi di Lebanon belum pernah terjadi sepanjang sejarah negara tersebut.
"Lebanon membutuhkan bantuan asing yang mendesak agar terhindar dari dampak sosial terburuk, kata ICG seperti dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, pada Kamis (6/8/2020).
Bahkan, Alhurra pada 8 Juni 2020 lalu memberitakan nilai tukar mata uang Lebanon terjun bebas dan hampir setengah dari populasinya berada di bawah garis kemiskinan.
Terlebih kini negara ini baru saja mengalami bencana ledakan amonium nitrat yang memporak-porandakan wilayahnya.
Untuk membantu mengevakuasi korban ledakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) turun memberikan bantuan.
Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) diterjunkan untuk membantu mengevakuasi korban yang terjadi di Port of Beirut.