Mengenai kadar gula dalam nasi, seorang peneliti dari Wageningen University, Prof. Edith Feskens, mengatakan bahwa nasi yang lengket atau dimasak lama, memang memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan nasi yang kering.
Sementara itu, Jansen mengatakan bahwa indeks glikemik hanya berbahaya bagi pasien diabetes.
"Tidak bisa disamakan sensitivitas insulin olahragawan, orang sehat, dan pasien diabetes. Semua bergantung pada kondisi kesehatan, terutama organ pankreasnya," ucap Jansen.
Lebih lanjut, Jansen mengatakan bahwa dengan demikian nasi yang dihangatkan aman dikonsumsi oleh orang sehat, bukan pasien diabetes.
Meski demikian, menurut, Dr. Em Yunir, pakar diabetology RSCM mengatakan bahwa walau tidak dapat dipercaya, tetapi masyarakat diimbau untuk mengonsumsi nasi sesuai dengan kebutuhannya dan tidak berlebihan.
Jadi, jangan terlalu mudah percaya dari isu yang beredar kalau belum ada bukti ilmiahnya, ya.
Tetap konsumsi nasi sesuai porsi dan jangan berlebihan.
(*)