Find Us On Social Media :

Demi Beli Kuota Internet untuk Mengikuti Belajar Daring di Masa Pandemi, Bocah 13 Tahun Rela Banting Tulang Berjualan Pempek

By Novia, Jumat, 7 Agustus 2020 | 16:30 WIB

Jonathan (13) pelajar SMP di Bandar Lampung sedang memahami soal dari pembelajaran daring kelasnya, Kamis (6/8/2020). Untuk memenuhi kebutuhan kuota internet, Jonathan berjualan pempek di sekitar kampung.

Baca Juga: Miliki Harta Duniawi Selangit dan Kini Jadi Permaisuri Eksekutif Perusahaan Internasional di Dubai, Rieta Amilia Undang Langsung Chef Terkenal untuk Mengajarinya Memasak: Mama Juga Nggak Mau Ketinggalan Dong

Sementara sang ayah kini menjadi pengangguran setelah toko mebel yang didirikan gulung tikar dihajar pandemi.

Ya, kondisi bukan menjadi halangan, siswa kelas VII SMP 42 Bandar Lampung itu terlihat tetap bersemangat untuk mengejar ilmu.

Di depan teras, Jonathan terlihat serius mengerjakan soal-soal dan tugas sekolah yang dikirimkan melalui grup WhatsApp.

Namun, saat serius mengerjakan soal-soal tersebut Jonathan tak menyadari apabila kuotanya telah habis.

Baca Juga: Tak Melulu Soal Harta dan Cinta yang Digembar-gemborkan, Atta Halilintar Ternyata Harus Penuhi Sederet Syarat Mengejutkan ini Jika Mantap Nikahi Aurel Hermansyah: Tenang Guys Aku Akan Belajar..

“Wah, kuotanya (internet) habis. Kirain tadi sudah selesai (belajar daring), pantes nggak ada soal-soal lagi yang masuk. Kayaknya masih sisa banyak (kuota internet). Kemarin baru diisi,” tutur Jonathan.

Saat handphone yang dibawanya tak lagi berdering, akhirnya Jonathan mulai menyadari untuk berganti peran.

Ya, Jonathan berganti pakaian dan mengambil masker untuk menjajakkan dagangan pempeknya.

Baca Juga: Kini Banting Setir Jadi Seorang Santri Usai Terjerat Kasus Narkoba, Roro Fitria Ternyata Pilih Masuk Pondok Pesantren hingga Tinggalkan Semua Hal Mistis Termasuk Tak Lagi Mandikan Keris

“Mau jualan pempek dulu, Om, buat beli kuota,” jelas Jonathan.

Krisis ekonomi di masa pandemi, keluarga Jonathan hanya ditopang oleh oleh ibunya yang mendapat upah senilai Rp 300 ribu per bulan.