Kalsium dan zat besi dalam ASI juga lebih mudah diserap.
Sejumlah ibu menyusui pun berupaya untuk memberikan ASI setiap saat, baik menyusui langsung maupun dengan ASI perah.
Untuk memberikan asupan terbaik bagi bayi, para ibu menyusui perlu mengetahui ASI yang diberikan dalam kondisi baik, terutama ASI perah yang dipompa dan disimpan.
Nah, jangan sampai, para orang tua memberikan ASI basi pada buah hatinya karena bisa membuat si kecil sakit.
Diwartakan MomLovesBest via Kompas.com, ASI paling ideal diberikan secara langsung dengan cara ibu menyusui bayinya.
Pasalnya, kondisi ASI tersebut masih segar, nutrisi dan antibodinya masih terjaga, serta minim risiko tercemar kuman.
Kendati demikian, ibu menyusui juga bisa memberikan susu dari ASI pompa atau ASI perah.
Agar tetap aman dikonsumsi bayi, ASI perah memiliki masa ketahanan berbeda-beda, tergantung metode sampai wadah penyimpanannya.
Lantas, sebenarnya berapa lama ASI hasil pompa bisa bertahan?
Bagaimana teknik penyimpanannya yang tepat?