2. Tampilan ASI tidak solid
Selain rasa, cara mengenali ciri-ciri ASI basi yakni dengan memperhatikan penampilannya.
Orang tua perlu memahami, teknik penyimpanan ASI dapat memengaruhi penampilan susu.
Begitu disimpan di lemari es, ASI perah biasanya punya beberapa lapisan warna.
Hal itu wajar karena bagian lemak susu akan naik ke atas permukaan, sedangkan sisa airnya mengendap di bawah.
Baca Juga: Luar Biasa! Ternyata Rahim Wanita Punya Fungsi Lain yang Menakjubkan, Tak Hanya untuk Mengandung
Dalam kondisi normal, ASI perah dari kulkas yang sudah dicairkan warnanya akan bercampur menjadi kesatuan warna susu yang solid.
Jika ASI perah dari kulkas yang sudah dicairkan warnanya tidak tercampur rata, atau ada potongan lemak mengambang, tandanya ASI sudah basi atau tidak layak dikonsumsi.
3. Berbau anyir
Tak hanya rasa dan tampilan, cara mengenali tanda ASI basi yang lain yakni lewat bau.
Sebelum memberikan ASI perah pada bayi, periksa bau ASI yang akan disusukan kepada bayi.
Konsumsi obat-obatan, suplemen, atau asupan tertentu memang bisa mengubah bau ASI perah.
Enzim lipase juga bisa mengubah bau ASI.
Namun, kamu harus membuang ASI perah saat baunya anyir atau kelewat amis.
Aroma anyir inilah merupakan ciri-ciri ASI basi.
Terakhir, jika bayi tidak menghabiskan ASI perah, buang sisa susu setelah dua jam.
ASI perah beku yang sudah dicairkan dapat bertahan di suhu ruangan antara satu sampai dua jam.
Yang perlu kamu tahu, hindari juga membekukan kembali ASI perah yang sudah dicairkan setelah dibekukan.
Ingat, panduan penyimpanan ASI perah di atas hanya berlaku untuk bayi dalam kondisi sehat, ya.
Jangan sungkan untuk konsultasikan dengan dokter jika bayi memiliki kondisi kesehatan tertentu atau lahir prematur.
(*)