Find Us On Social Media :

Dikenal Sering Menunjukan Alat Vital Kepada Orang Lain, Ternyata Pengidap Eksibionis Seksual Juga Kerap Ingin Kepergok Saat Berhubungan Intim, Simak Ciri-cirinya!

By Devi Agustiana, Sabtu, 8 Agustus 2020 | 14:30 WIB

Ilustrasi/Orang dengan kondisi eksibisionis seksual yang kerap ingin menunjukan alat vitalnya hingga ingin kepergok berhubungan intim.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pengetahuan tentang penyimpangan seksual masih menjadi hal tabu.

Salah satunya adalah eksibisionis seks.

Diwartakan American Psychiatric Association via Grid Health, tindakan eksibisionis seksual atau exhibitionistic disorder merupakan gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengekspos organ seksualnya kepada orang lain, biasanya orang yang belum pernah mereka temui dan tidak mengharapkannya.

Baca Juga: Terbongkar! Cuma Rutin Konsumsi 5 Makanan Ini, Dijamin Nggak Akan Alami Pikun Usia Muda, di Antaranya Telur

Beberapa faktor risiko yang mengembangkan exhibitionistic disorder termasuk gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, dan minat terhadap pedofilia.

Di samping itu, faktor-faktor tambahan yang mungkin terkait dengan gangguan ini termasuk pelecehan seksual dan emosional selama masa kanak-kanak, serta diberikan konsumsi dengan pikiran-pikiran seksual selama masa kanak-kanak.

Tingkat prevalensi untuk gangguan ini tidak diketahui, tetapi perkiraan menunjukkan 2-4 persen populasi di dunia mengalami hal tersebut.

Baca Juga: Selain untuk Mengencangkan Kulit, Air Mawar Juga Dapat Mengobati Iritasi Mata Ringan, Berikut Cara Pembuatannya!

Terdapat beberapa ciri-ciri yang dialami seorang pria dengan gangguan perilaku eksibisionis seksual ini anatara lain:

· Perilaku ini terjadi selama periode enam bulan.

· Perilaku ini diulangi dan hasilnya adalah gairah seksual yang ekstrem ketika menunjukkan organ intim kepada orang asing.

Baca Juga: Ibu Wajib Tahu! Ternyata Warna ASI Bisa Berubah dan Punya Arti Tertentu, di Antaranya Hitam Paling Bahaya

· Perilaku tersebut membuat individu sangat tertekan.

· Kehidupan sosial, karier, dan kehidupan sehari-hari terganggu.

· Ketika orang tersebut diperiksa, penyakit mental dan fisik lainnya disingkirkan.

Namun, penjelasan eksibisionis tak hanya sampai di situ.

Baca Juga: Busui Wajib Tahu! Coba Bikin Jus Kurma dengan Resep Ini Setiap Hari, Dijamin Produksi ASI Melimpah dan Bayi Tumbuh Sehat

Mungkin kamu akan kaget dengan fakta berikutnya.

Eksibisionis juga bisa bermakna memiliki sikap adventurous dalam seksualitasnya, demi membuat hubungan seks lebih segar dan menyenangkan.

Meski tidak bisa dibilang sebagai perilaku seks yang normal, namun juga tidak lantas bisa dicap memiliki kelainan jiwa.

Seperempat orang di Inggris, menurut survei yang digelar UKmedix.com, bahkan menggambarkan diri mereka sebagai ekshibisionis seksual.

Baca Juga: Membongkar Teka-teki Nasi yang Didiamkan Semalaman di Rice Cooker Konon Bisa Berubah Jadi Racun, Begini Penjelasan Ahli

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, mereka mengaku senang mencoba hal-hal baru dalam aktivitas seksnya.

Namun, 34 persen responden mengakui, pasangan mereka tidak menyukai gaya ekshibisionis tersebut.

Bentuk ekshibisionisme yang paling populer adalah (ingin) tepergok saat berhubungan seks di tempat umum.

Sebanyak 62 persen responden mengaku pernah tepergok saat bercinta, di mana 13 persennya dipergoki oleh anggota keluarga lain.

Baca Juga: Luar Biasa! Ternyata Rahim Wanita Punya Fungsi Lain yang Menakjubkan, Tak Hanya untuk Mengandung

Bentuk yang lain misalnya, sengaja bersuara gaduh saat bercinta, atau terlibat dalam sesi hubungan seks berkelompok.

Berkaitan dengan kepercayaan diri saat beraktivitas seksual, kaum perempuan menganggap diri mereka lebih percaya diri ketimbang pria, dengan skala 7,5 dari 10.

Di lain pihak, kaum pria menilai skala kepercayaan diri mereka adalah 6,1 dari 10.

Meskipun cukup percaya diri secara seksual, namun mayoritas responden yang menganggap diri mereka ekshibisionis seksual mengaku merahasiakan kebiasaan dan hasrat ini dari orang lain.

Baca Juga: Cuma Rutin Konsumsi Salah Satu dari 10 Makanan Ini, Dijamin Insomnia Akan Hilang Seketika, Mulai dari Selada sampai Kacang Almond!

Lantas, kenapa kaum ekshibisionis senang dengan perhatian orang lain mengenai aktivitas yang seharusnya sangat pribadi itu?

Menurut survei yang sama, dua per tiga responden melakukannya karena terpicu oleh ketegangannya.

Sedangkan seperlima lainnya mengatakan, mereka cuma suka ketika tertangkap basah saat berhubungan seks.

"Rahasia kehidupan seks masyarakat di sekitar Inggris selalu menjadi misteri, sehingga kami ingin melihat perilaku ekshibisionisme," papar Thomas O’Connell dari UKmedix.com.

Baca Juga: Mengenal Amonium Nitrat, Bahan yang Disinyalir Jadi Penyebab Ledakan Lebanon, Ternyata Jika Tertelan Bisa Sampai Kejang dan Tewas Seketika!

"Termasuk seberapa percaya dirinya orang-orang ketika melakukannya," sambung dia.

Menurut O'Connell, satu dari empat orang adalah pelaku ekshibisionisme, namun mereka juga lebih suka merahasiakannya.

Inilah yang mengejutkan, karena nyatanya kebanyakan dari responden senang "tertangkap basah" saat bercinta dan suka dengan ketegangan yang diberikan.

Kemungkinan, mereka memang menikmati ketegangan yang dihasilkan, namun tidak untuk diceritakan pada orang lain.

Baca Juga: Viral Ledakan Hebat di Lebanon, Hati-hati! Ternyata Suaranya Bisa Sampai Pecahkan Gendang Telinga, Begini Penjelasan Ahli

Sebenarnya, apakah sikap eksibisionisme menguntungkan, atau malah membahayakan?

O'Connell mengatakan, selama kita mengikuti aturan yang berlaku, cara ini pasti akan menyenangkan.

"Selama kamu tidak membuat diri terlibat dalam situasi yang buruk, tidak ada salahnya dengan sedikit ekshibisionisme."

"Pastikan saja pasangan kamu merasakan hal yang sama, dan kamu tidak melakukan sesuatu yang ilegal," sebut dia. 

Baca Juga: Renggut Nyawa Mbah Surip di Puncak Karier 11 Tahun Lalu, Kenali Makanan Penyebab Serangan Jantung Ini, Nomor 9 Sering Kita Konsumsi!

Oleh karena itu, selama kamu tidak berani menanggung akibat dalam jangka pendek maupun panjang, lebih baik tidak usah coba-coba melakukan hal ini.

Apalagi di Indonesia sebagai negara hukum, kamu harus lebih memerhatikan etika dan normal sosial.

(*)