Find Us On Social Media :

Warga Menyebutnya Buaya Siluman, LIPI Ungkap Jenis Buaya Raksasa yang Ditangkap Warga Bangka Belitung

By None, Sabtu, 8 Agustus 2020 | 13:15 WIB

Bikin Geger Netizen, Viral Seekor Buaya Raksasa Sepanjang 4,5 Meter Diangkut Pakai Buldoser Melintasi Jalan Raya, Tak Punya Gigi dan Mati karena Aturan Adat

Konflik buaya manusia

Amir mengatakan konflik buaya-manusia sering terjadi di Indonesia. Konflik bisa dipicu banyak hal.

"Bisa manusia masuk ke teritori buaya atau sebaliknya. Karena buaya semakin besar teritorinya juga semakin besar," kata Amir.

Dia mengatakan, di Afrika juga sering ada konflik, tapi mereka menggunakan jaring untuk pengaman.

Jaring digunakan sebagai pembatas dengan teritori buaya. Sehingga orang-orang bisa tetap mencuci, mandi, atau melakukan hal lain di sungai/air.

Akan tetapi di Indonesia terkendala karena nelayan yang mencari ikan tidak bisa dibatasi dengan jaring. Sehingga mau tak mau nelayan masuk ke teritori buaya atau sebaliknya.

"Yang perlu dilihat adalah semua jenis buaya sudah dilindungi di Indonesia, sehingga kalau ada konflik mekanismenya seperti apa sudah diatur di Undang-Undang," ujarnya.

Menurutnya jika buaya sudah membahayakan atau memakan korban, perlu dilakukan kajian untuk menentukan langkah selanjutnya.

Langkah itu bisa dibatasi populasinya, relokasi, dan sebagainya. Tapi untuk mengambil tindakan, menurutnya perlu ada kajian ilmiah dulu.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Buaya Raksasa di Bangka Belitung, Ini Penjelasan LIPI"

(*)