Grid.ID - China dan Iran menjadi sorotan setelah pembicaraan mereka tentang perjanjian kemitraan jangka panjang bahkan sebelum rinciannya muncul secara resmi.
Lampu hijau untuk negosiasi ini datang tak lama setelah finalisasi kesepakatan nuklir Iran pada 2016, ketika Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan bersejarah ke negara itu dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.
Saat itu, kedua negara mengeluarkan pernyataan untuk membuat kemitraan menjadi lebih formal.
Melansir ecfr.eu, Jumat (17/7/2020), menurut pejabat Iran, kemitraan tersebut telah disetujui oleh pemerintah Rouhani beberapa bulan lalu dan negosiasi lebih lanjut dengan China akan menyusul.
Kesepakatan 25 tahun ini dan negosiasi lainnya memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang penting.
Diperlukan waktu berbulan-bulan sampai detail perjanjian dipublikasikan.
Menurut spekulasi di media dan draf yang diduga bocor, kesepakatan itu dirancang untuk membuka jalan bagi investasi China yang cukup besar di sektor-sektor strategis penting Iran, termasuk transportasi, energi, telekomunikasi, pariwisata, dan perawatan kesehatan.
Kesepakatan itu dikabarkan akan melibatkan kerja sama keamanan dan pembagian intelijen.