Setelah diselidiki, Siswanto dan Budi akhirnya menemukan tulang belulang di area kebun milik warga.
Atas penemuan jasad tersebut, kedua remaja itu melaporkan kejadian pada warga setempat.
Jasad Parto kemudian dievakuasi pihak kepolisian yang selanjutnya diserahkan kepada keluarga korban untuk dikebumikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian dari pihak keluarga, korban ternyata hilang sejak 19 hari lalu dan tidak pulang ke rumah.
Pihak keluarga juga menolak dilakukannya autopsi lantaran, korban sudah lama menderita sakit serta pikun.
Selain itu, Polsek Bajubang dan Polres Batanghari belum memberikan informasi lebih lanjut bagaimana penyebab kematian Parto.
Melansir dari TribunMataram.com, kejadian serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali.
Warga sempat geger dengan penemuan mayat yang tinggal tulang belulang terikat di sebuah pohon coklat dengan sebuah sarung itu.
Jasad malang itu ditemukan berada di tengah tegalan, milik seorang penduduk bernama Wayan Toko.