Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Di tengah situasi pandemi yang belum usai, masyarakat nampaknya masih dihantui dengan bayang-bayang penularan virus corona.
Menghindari kerumunan dan menerapkan social distancing memang masih terus dijalankan.
Namun, alangkah lebih baik jika hal ini diutarakan dengan kepala dingin, jangan seperti yang sedang terjadi baru-baru ini.
Tanpa kompromi dan komunikasi dengan baik, pembubaran acara di Kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah ini berakhir ricuh.
Mengutip informasi dari TribunSolo.com pada Minggu (9/8/2020), sekelompok orang yang berusaha membubarkan paksa acara keluarga di sana akhirnya viral.
Kejadian yang terekam dalam video itu, terdengar sebuah pekikan orang-orang yang hendak membubarkan acara.
Baca Juga: Mengintip Kisaran Gaji yang Bakal Didapat Gibran Rakabuming Jika Menjabat Jadi Wali Kota Solo
"Bubar! Bubar! Bubar!" ucap salah seorang dari gerombolan yang hendak membubarkan acara di kawasan Mertodranan itu.
Tak hanya sekelompok orang, bahkan sejumlah personel kepolisian lengkap dengan pakaian dan senjata terlihat hadir di sana.
Lebih lanjut, Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Adis Dani Garta membenarkan adanya kejadian tersebut pada Sabtu (8/8/2020) menjelang salat maghrib sekitar pukul 17.30 WIB.
"Sore itu disinyalir ada acara adat di lokasi kejadian, kemudian kami mendapat laporan dan mengecek ke lokasi," terang Adis, Minggu (9/8/2020).
Setelah dicek ke lokasi, rupanya acara yang dibubarkan oleh massa hanyalah acara keluarga biasa.
"Terus pihak kepolisian datang, ternyata hanya acara keluarga makan-makan," tambahnya.
Sekitar 50 orang yang hendak membubarkan acara itu, akhirnya dibubarkan oleh personel kepolisian.
"Kami datang, kemudian kami kawal untuk orang yang hadir di acara itu keluar satu per satu," jelasnya.
Namun saat keluar, anggota keluarga tersebut melakukan tindakan anarkis.
Akibat tindakan tersebut, tiga orang mengalami luka di bagian dahi.
"Tiga orang cidera, awalnya dirujuk ke RS Kustati, kemudian kini dirujuk ke RS Indriarti," ungkap Adis.
"Rata-rata cidera di bagian dahi karena terkena lemparan," tambahnya.
Baca Juga: Lupa Matikan Setrika, Kontrakan di Tuban Hangus Dilahap Si Jago Merah!
Tak hanya itu, Adis juga mengungkapkan setidaknya ada 5 sampai 6 kendaraan yang rusak karena aksi mereka.
"Ini kami masih mengecek kerusakannya, pemilik mobil saat ini sedang kami periksa untuk mengetahui kerusakan," ungkapnya.
Kini pihak polisi masih memburu pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
"Pelakunya masih dicari," tandasnya.
Melansir informasi dari Kompas.com, pembubaran acara di tengah pandemi juga terjadi di Jakarta Barat.
Nekat gelar acara resepsi di tengah pandemi covid-19, pernikahan di kawasan Palmerah, jakarta barat itu terpaksa dibubarkan satpol PP.
"Kebetulan lokasi pestanya dekat dengan kediaman anggota kami. Lalu segera kami koordinasi untuk mengimbau pemilik pesta," ungkap Tamo selaku Kasatpol PP Jabar.
Tamo mengaku membubarkan acara tersebut lantaran resepsi yang dilakukan tak mematuhi syarat dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Kan sudah ada Surat Edaran Gubernur No. 04 tahun 2020 tentang syarat yang harus dipenuhi apabila giat tersebut nggak bisa ditunda," ucap Tamo.
Meskipun demikian, Tamo mengaku pihak yang membuat acara bersikap Kooperatif dan menerima pembubaran tersebut dengan baik.
(*)