Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa yang sering menyimpan dompet di saku belakang celana?
Nampaknya kebiasaan ini lebih sering dilakukan laki-laki daripada wanita, bukan?
Karena praktis dan mudah, sehingga banyak yang sering melakukan hal ini.
Namun, perlu diketahui ternyata perilaku tersebut bisa memicu masalah kesehatan.
Dompet tebal yang dimasukkan ke dalam saku celana belakang bisa menyebabkan nyeri di sekujur kaki.
Arti dompet tebal di sini benar-benar dompet berukuran tebal secara fisik, karena ada banyak uang atau kartu yang disimpan di dompet.
Baca Juga: Atasi Bahaya Duduk Terlalu Lama dengan 4 Trik Berikut, Cek yuk!
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, gangguan ini bisa disebut "pegal gara-gara dompet" (wallet sciatica).
Karena memang umumnya disebabkan kebiasaan menaruh dompet berukuran tebal di saku celana belakang, entah saku kanan ataupun saku kiri.
Pemilik dompet tidak sadar ketika duduk dompetnya menekan bokong.
Jika hal itu berlangsung terus, lama kelamaan bisa muncul gangguan pada area kaki belakang.
Penjelasannya, dompet atau benda yang tebal akan menekan saraf sciatic atau berpengaruh pada otot piriformis hingga berakibat gangguan pada saraf-otot.
Akibatnya akan terasa nyeri, pegal, atau kesemutan pada daerah bokong.
Baca Juga: Operasi Laser Atasi Gangguan Saraf Kejepit, Hanya Perlu Bius Lokal
Rasa tidak nyaman itu juga bisa menjalar pada sepanjang saraf sciatic, dari bokong sampai ke tumit.
Jangan sepelekan jika sudah terkena gangguan ini, karena bisa mengganggu kualitas hidup.
Sementara itu, diwartakan Tribun Jabar, bahkan duduk dengan dompet penuh di saku belakang untuk jangka waktu yang panjang dapat memutar tulang belakang dan menekan saraf di bagian bokong dan kaki.
Postur alami ini menyebabkan peradangan, kesemutan, dan nyeri punggung bawah.
Seperti dijelaskan sebelumnya, sindrom ini juga bisa disebut wallet neuropahty yang berbentuk neuropati sciatic.
Oleh karena itu, cara mencegah gangguan ini cuma satu yaitu jangan menyimpan dompet di saku belakang.
Selain bisa mencegah nyeri, risiko kecopetan juga lebih kecil, bukan?
(*)