Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Aryton Magali Sastra Soeprapto adalah anak kedua dari Marcella Zalianty yang mengidap tumor otak jinak.
Kala itu usia Aryton Magali belum genap satu tahun, tetapi Macella dengan sepenuh hati tegar dan merawat buah hatinya dengan sang suami, Ananda Mikola.
Diwartakan Kompas.com, awalnya ia tak menyangka putra keduanya, Magali mengidap tumor otak.
Ia hanya tahu putranya beberapa kali sakit.
Rupanya tanpa disadari, Magali sudah menunjukkan gejala mengidap tumor otak selama tiga bulan.
"Gejalanya kayak udah tiga bulan tapi enggak pernah kebaca kalau ke sana (tumor). Sampai akhirnya suatu hari dia muntah-muntah, udah enggak nangis lagi tapi," kata Marcella Zalianty, dikutip dari kanal YouTube Trans7 Official, Selasa (11/8/2020).
Ananda Mikola sempat mengira Magali sudah tidak terlalu parah sakitnya karena tidak menangis.
Namun, menurut Marcella berkebalikan.
Ia meyakini Magali justru sangat merasakan sakit hingga akhirnya tidak bisa menangis lagi.
Marcella lalu memutuskan untuk membawa Magali ke dokter.
"Pas dicek, direhidrasi (mengembalikan cairan tubuh) langsung. Besoknya udah boleh pulang sebenarnya. Tiba-tiba pas udah mau pulang aku suapin makan, dia mau tapi abis itu kejang," ungkap Marcella.
Panik Magali mengalami kejang, Marcella Zalianty akhirnya memutuskan untuk membawa putranya itu ke rumah sakit lain untuk diperiksa ulang.
Setelah pindah ke rumah sakit, akhirnya diketahui bahwa Magali terkena tumor otak.
Ia kemudian menceritakan bahwa Magali harus menjalani operasi pertama. Lalu, empat bulan kemudian dioperasi lagi.
"Jadi itu operasinya yang pertama enam jam, yang kedua 10 jam. Itu nunggunya tuh aduh, udah kayak antara percaya dan enggak percaya, tapi ya pada saat itu cuma bisa berdoa," jelasnya.
Walau tumor otak pada anak ini banyak penyebabnya, namun ternyata ada sembilan benda yang memicu tumor otak.
Bahkan sembilan benda tersebut ternyata berada di dekat anak.
Lantas, apa saja benda itu?
1. Makanan kemasan
Dilansir Grid.ID dari Grid Health, tanpa disadari, kita sering kali tak memerhatikan kandungan makanan untuk anak.
Padahal banyak makanan yang justru berbahaya dikonsumsi anak dalam jumlah berlebih dan bahkan menyebabkan tumor dan kanker.
Dowartakan dari NCBI, yang paling sering adalah makanan kemasan.
Meski praktis, ternyata makanan kemasan mengandung pengawet dan pemanis buatan yaitu vinil klorida yang menjadi penyebab utama munculnya tumor pada otak.
2. Makanan yang mengandung pemanis buatan
Pemanis buatan mengandung aspartam yang bila dikonsumsi tubuh terdapat zat penyakit yang menyebabkan kanker otak, yaitu DKP.
Terlalu sering mengonsumsi makanan manis, membuat anak lebih banyak pula mengonsumsi DKP yang bisa memicu munculnya tumor pada otak anak.
3. Daging merah dan daging olahan
Meski dinilai sehat dan bergizi tinggi, nyatanya daging merah apalagi daging olahan cukup berbahaya bila dikonsumsi.
Daging merah seperti daging sapi atau kambing, merupakan bahan makanan pemicu timbulnya tumor otak.
Bahkan lebih berisiko lagi apabila daging merah dimasak dengan vara dibakar karena zat dalam daging menjadi bersifat karsinogenik.
Sedangkan daging olahan seperti sosis atau kornet, seperti yang kita ketahui termasuk makanan yang mengandung pengawet dengan zat pemicu tumor otak yang tinggi.
Tak hanya diolah dalam bentuk kaleng, daging dan sayur yang dengan sengaja diawetkan dengan zat kimia juga memiliki risiko tinggi timbulnya tumor otak.
4. Ponsel
Meski anak tak diberikan ponsel saat ia kecil, ponsel milik orangtua yang sering berada di dekat anak bisa menjadi penyebab timbulnya tumor otak.
Dalam artikelnya, Health Line menulis bahwa ponsel memiliki sinar radiofrekuensi (RF) atau radiasi yang berbahaya bagi otak manusia.
Radiasi yang dibawa ponsel diterima otak dan efeknya akan berisiko memicu timbulnya tumor otak.
Tak heran bila ahli kesehatan tak menyarankan anak untuk bermain ponsel dan bahkan menjauhkan ponsel dari anak karena tumor otak yang diidap anak bisa saja muncul dan bisa terdeteksi dalam waktu yang lama.
5. Barang elektronik
Walau sulit untuk dihindarkan dari anak, paparan medan elektromagnetik yang terdapat pada barang elektronik juga bisa jadi sebab utama timbulnya tumor pada otak anak.
Dilansir dari cancer.org, terlalu sering mendekatkan anak dengan berbagai barang elektronik akan membuat risiko tumor otak dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan anak yang dijauhkan dari barang elektronik.
6. WiFi
WiFi menggunakan teknologi nirkabel yang bergantung pada luas dan kekuatan jaringan antena tetap (fixed antenna), atau BTS untuk menyampaikan informasi dengan RF.
Menurut WHO, studi 15 tahun belakangan ini menemukan bahwa frekuensi yang ditimbulkan jaringan WiFi dari pemancar dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak pada penggunannya.
Meski sering dibantah, Agency for Research Cancer (IARC) membuktikan bahwa WHO telah menyampaikan bahwa radiasi yang terdapat pada WiFi merupakan golongan 2B yang bersifat karsinogen dan memicu timbulnya tumor serta kanker otak.
7. Memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah
Dinilai lebih praktis dan antiribet, kebiasaan memanaskan kendaraan bermotor di dalam rumah bukanlah keputusan yang tepat.
Dilansir dari Kompas Otomotif, gas karbon monoksida yang terdapat pada proses pembakaran kendaraan merupakan gas beracun yang berbahaya bila dihirup.
Terlebih bila gas tersebut dihirup pada kondisi di dalam rumah yang tertutup.
Gas tersebut akan berkumpul dan menyebabkan penghuni rumah mau tak mau harus menghirupnya.
Bahayanya, gas yang terhirup tersebut bisa memicu timbulnya tumor otak karena sangat beracun dan bersifat karsinogen.
8. Rokok
Tak heran bila anak-anak sering disarankan dijauhkan pada asap rokok.
Sudah jelas, mengisap rokok baik aktif maupun pasif sangat berbahaya!
Dilansir dari Health Line, asap yang dihirup anak yang merupakan perokok pasif bisa menimbulkan munculnya tumor otak pada anak.
Asap rokok yang mengandung kandungan beracun dan berbahaya akan bersarang dan jadi malapetaka bagi otak anak.
9. Mainan
Anak yang sedang senang-senangnya bermain mainan juga tak boleh luput dari perhatian.
Beberapa mainan bukannya bisa menambah kecerdasan anak justru menyimpan bahaya.
Mainan tersebut antara lain yang mengandung zat pewarna, plastik, atau zat kimia lain.
Kini banyak mainan yang memiliki kandungan zat kimia tinggi dan berbahaya bagi anak.
Anak yang sedang senang-senangnya bermain mainan juga tak boleh luput dari perhatian.
Beberapa mainan bukannya bisa menambah kecerdasan anak justru menyimpan bahaya.
Mainan tersebut antara lain yang mengandung zat pewarna, plastik, atau zat kimia lain.
Kini banyak mainan yang memiliki kandungan zat kimia tinggi dan berbahaya bagi anak.
Itulah beberapa benda yang sering berada di dekat anak, nyatanya justru berbahaya.
(*)