Find Us On Social Media :

Populer Setiap Perayaan 17 Agustus, Ternyata Ada Kisah Pilu di Balik Lomba Makan Kerupuk!

By Devi Agustiana, Kamis, 13 Agustus 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi lomba makan kerupuk

Oleh sebab itu, mereka memanfaatkan sawut atau ketela pohon yang sudah diparut untuk menjadi lauk yang dimakan bersama nasi.

Baca Juga: Tampil Super Seksi dengan Atasan Model Transparan, Marion Jola Sukses Bikin Netizen Meleleh: Aduh Banget Pokoknya!

Cara mereka membuat sawut adalah dengan mengambil ketela pohon lalu diparut dan diberi air.

Hasil parutan yang sudah dicampur dengan air, kemudian diperas dan diambil sarinya.

Setelah itu dapat diendapkan dalam beberapa saat untuk kemudian dijemur hingga kering, inilah yang disebut dengan tepung tapioka.

Tepung itu lah yang diolah menjadi kerupuk dan disebut dengan samiler dan dimakan bersama nasi.

Baca Juga: Biasa Disanjung Setinggi Langit karena Kesabarannya Bak Wanita Kloter Pertama Masuk Surga, Nagita Slavina Justru Diomeli Habis-habisan oleh Mama Rieta Gegara Kelakuannya Asuh Rafathar: Mau Jadi Istri Apa Kamu?

Nah, tinggal beberapa hari lagi, Indonesia akan merayakan ulang tahun ke-75.

Di mana biasanya akan diadakan berbagai lomba untuk memeriahkan momen tersebut.

Beberapa lomba yang turut diadakan seperti, lomba balap karung, makan kerupuk, dan sebagainya.

Pernahkan kamu berpikir, bagaimana awalnya kerupuk ini dijadikan salah satu bahan untuk perlombaan 17 Agustus?

Baca Juga: Terekam CCTV, Bayi Perempuan Dibuang ke Tempat Sampah Gegara Bapak Kandung Pengin Punya Anak Laki-laki

Kenapa harus kerupuk yang dipilih?