Find Us On Social Media :

Minuman ini Bukan Solusi Untuk Pemenuhan Gizi Anak Indonesia di Saat Pandemi Covid-19

By Gazali Solahuddin, Kamis, 13 Agustus 2020 | 14:30 WIB

Baca label SKM sebelum membeli apalagi untuk diberikan pada anak. Susu Kental Manis bukan untuk anak.

SKM Bukan Solusi Untuk Pemenuhan Gizi Anak Indonesia di Saat Pandemi Covid-19

Grid.id - Susu kental manis tidak semurah yang dibayangkan, risikonya  bisa membuat Indonesia tidak bebas stunting.

Terpuruknya Ekonomi Karena Pandemi Covid-19, Bukan Berarti Susu Kental Manis Jadi Solusi Gizi Anak Indonesia.

Penting diketahui, Indonesia sekarang ini tengah berupaya #brantasstunting, dan ini menjadi perhatian Presiden Jokowidodo di tengah pandemi Covid-19. Karena masalah stunting adalah masalah gizi.

Karenanya mengapa, Presiden Indonesia Jokowidodo tidak ingin fokus penanganan pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat jajarannya lupa dengan urusan di sektor kesehatan yang juga tidak kalah penting. Seperti penuntasan kasus stunting.

Jokowi menyebut, upaya penuntasan penanganan pandemi Covid-19 juga perlu dibarengi dengan penguatan peningkatan kesejahteraan di berbagai sektor dasar.

Baca Juga: Pembatasan Jumlah Penumpang Dihapus, DPR : 'Jangan Korbankan Rakyat'

Mengenai cara mencukupi gizi anak di masa pandemi Covid-19, saat ekonomi terpuruk, GridHEALTH.id mewawancarai Dr. Eko Hari Purnomo, STp., MSc, dari Departemen Ilmu dan Tekologi Pangan, Institut Pertanian Bogor.

Menurutnya, mencukupi gizi, khususnya anak, adalah wajib, terlebih di masa pandemi Covid-10 sekarang ini. Karena hanya dengan cukup gizi imunitas bisa optimal, dan ini modal untuk melawan virus corona.

Nah, untuk bisa memenuhi kecukupan gizi di masa pandemi, hal utama yang harus dipahami, makanan bergizi tidak selalu harus mahal.

Baca Juga: Istrinya Hamil Terpapar Covid-19, Anak-anaknya Dirawat, Sang Kepala Keluarga Seorang Dokter Spesialis Meninggal karena Corona

Karenanya, pemenuhan gizi optimal di masa pandemi Covid-19 tidak bergantung hanya pada satu produk.

Apalagi dari susu kental manis, dimana sekarang ini seolah menjadi pilihan ekonomis keluarga di masa pandemi Covid-19 untuk melengkapi kebutuhan gizi. Apalagi ditemukan ada pada paket bansos pemerintah untuk masyarakat.

"Paket bansos dalam bentuk susu kental manis mungkin dipilih karena produk tersebut lebih stabil dan tidak mudah rusak. Susu kental manis tetap merupakan produk mengandung gizi yang aman untuk dikonsumsi. Tetapi masyarakat harus paham bahwa susu kental manis mengandung banyak gula dan tidak diperuntukkan untuk bayi," papar Eko.

Mengenai isu susu kental manis di masa pandemi Covid-19 ini pun terangkat dalam acara bicang-bincang bersama TVMU pada, Jum'at (8 Mei 2020).

Anggota Komisi IV DPR, Luluk Nur Hamidah mengingatkan, melansir sindonews.com (11 Mei 2020), penyertaan susu kental manis dan makanan instan lainnya di dalam bantuan sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 harus bisa digantikan dengan bahan pangan lain yang dapat memenuhi nilai gizi keluarga.

"Yang paling ideal adalah, pasti ada beras. Tapi kalau didaerah tersebut ada pangan lokal yang biasa dikonsumsi masyarakat, misalmya sagu, jagung atau sorgum, itu bisa dimasukkan. Inilah yang disebut diversifikasi pangan," ucap Luluk.

Baca Juga: Waspadai Kencing Berbusa, Bisa Jadi Gejala Awal Gagal Ginjal

"Pentingnya diversifikasi pangan ini juga untuk menyerap hasil-hasil dari daerah setempat, seperti ikan baik darat dan laut. Kenapa di dalam paket ada mi instan dan susu kental manis dan tidak diganti saja dengan protein yang langsung bisa diproduksi oleh nelayan kita," sambungnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan, bila alasan pemberian susu kental manis dan makanan instan ini dengan alasan kemudahan distribusi, maka persoalan tersebut dapat diatasi apabila antar kementerian mau saling bekerja sama.

Untuk itu.... artikel selanjutnya klik GridHEALTH.id, artikel dengan judul "Terpuruknya Ekonomi Karena Pandemi Covid-19, Bukan Berarti Susu Kental Manis Jadi Solusi Gizi Anak Indonesia", atau klik DI SINI