Find Us On Social Media :

Tiongkok Tak Ragu Gunakan Taktik Licik Demi Kuasai Laut China Selatan, Indonesia dan Malaysia Semakin Terdesak

By None, Kamis, 13 Agustus 2020 | 20:35 WIB

Tiongkok Tak Ragu Gunakan Taktik Licik Demi Kuasai Laut China Selatan, Indonesia dan Malaysia Semakin Terdesak

Grid.ID - Pemerintah Tiongkok tak berhenti menggunakan cara licik untuk menguasai Laut Cina Selatan.

Trik licik yang digunakan pemerintah Tiongkok ini bahkan membuat Indonesia dan Malaysia semakin terdesak.

Tentu saja taktik yang digunakan pemerintah Tiongkok untuk menguasai Laut Cina Selatan ini berdampak buruk bagi Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: Bungkam Seribu Bahasa Saat Kunjungi Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Tio Pakusadewo Ternyata Sempat Keluhkan Darah Tingginya Kambuh

Seperti kita ketahui, Laut China Selatan kini semakin mendapat perhatian internasional.

Mengutip CNN, Senin (8/6), kapal-kapal China dan Malaysia terperangkap dalam konflik besar selama lebih dari satu bulan sejak awal tahun 2020 di dekat Pulau Kalimantan di Laut China Selatan.

Konflik itu terjadi saat kapal Malaysia, Capella Barat, tengah mencari sumber daya di perairan yang juga diklaim Beijing.

Saat itu, sebuah kapal survei Tiongkok, disertai dengan kapal penjaga pantai, berlayar ke daerah tersebut dan mulai melakukan pemindaian, menurut gambar satelit yang dianalisis oleh Institut Transparansi Maritim Asia (AMTI).

Baca Juga: Bisnis Kuenya Sudah Lama Tutup hingga Disebut Bangkrut Gegara Tak Laris, Begini Penampakan Toko Princess Cake Milik Syahrini yang Terbengkalai Bak Rumah Berhantu!

Hal itu kemudian direspons Malaysia dengan mengerahkan kapal ke daerah itu, yang didukung kapal perang Amerika Serikat yang melakukan latihan bersama di Laut China Selatan.

Beijing mengklaim tengah melakukan kegiatan normal di perairan di bawah yurisdiksi Tiongkok.

Kendati selama berbulan-bulan kapal-kapal China dituding memburu kapal-kapal negara lain yang mencoba mengeksplorasi sumber daya di perairan yang diklaim China miliknya.

Sekarang para ahli mengatakan, China mengadopsi taktik yang semakin kuat dan berisiko memicu konflik baru dengan kekuatan regional utama seperti Malaysia dan Indonesia.

Baca Juga: Unggah Foto Jerinx SID saat Bagikan Makanan, Tamara Bleszynski: Ini Orang Memang Nyebelin Banget!

Direktur AMTI, Greg Polling mengatakan, negara-negara itu lebh penting daripada sebelumnya karena kapal-kapal China memperluas jangkauan mereka di kawasan itu, sebagian besar karena keberadaan pulau-pulau buatan Beijing di Laut China Selatan.

"Pulau-pulau buatan itu menyediakan pangkalan depan untuk kapal-kapal China, secara efektif telah mengubah Malaysia dan Indonesia menjadi negara-negara yang berada di garis depannya," ujar Polling.

"Pada hari tertentu, di sana sekitar selusin kapal penjaga pantai berdengung di sekitar Kepulauan Spratly, dan sekitar seratus kapal nelayan, siap berangkat," terangnya.

Baca Juga: Ayahnya Senang-senang Bersama 20 Selir, Pangeran Thailand Justru Memiliki Nasib Pilu Tumbuh Tanpa Kasih Sayang Ibu yang Ditendang dari Keluarga Kerajaan

Laut China Selatan adalah daerah yang paling diperebutkan di dunia, dengan tumpang tindih klaim dari China, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan dan Indonesia.

Klaim teritorial Beijing, yang dikenal dengan sembilan garis putus-putus, karena tanda yang tercetak pada peta China di wilayah tersebut, sejauh ini merupakan yang terbesar dan mencakup hampir keseluruhan Laut China Selatan, dari Pulau Hainan hingga ke puncaknya di Indonesia.

Kendati klaim China tidak memiliki dasar di bawah hukum internasional dan dinyatakan tidak sah dalam putusan pengadilan internasional 2016.

Baca Juga: Rela Cuma Makan Biskuit Demi Menabung Modal Nikah, Pria ini Justru Terima Kenyataan Pahit saat Melihat Video Panas Tunangannya Bersama Selingkuhan

Meski demikian, sejak 2015, China mulai meningkatkan ambisi teritorialnya dengan membangun pulau-pulau buatan di atas terumbu dan beting di Laut China Selatan dan kemudian memiliterisasi daerah itu dengan fasilitas pelabuhan, dan landasan pesawat tempur.

"Pulau-pulau ini penuh dengan radar dan kemampuan pengawasan, mereka melihat semua yang terjadi di Laut China Selatan," kata Polling.

"Di masa lalu, China tidak tahu di mana kamu mengebor. Sekarang mereka pasti tahu," imbuhnya.

Baca Juga: Selama ini Disimpan Rapat, Ariel NOAH Blak-blakan Minta Penjelasan BCL Soal Alasan Dirinya Ditolak 13 Tahun Lalu

Para ahli mengatakan Beijing telah menciptakan armada penjaga pantai dan kapal penangkap ikan Tiongkok yang dapat dikerahkan di Laut China Selatan untuk mengganggu kapal penuntut lain atau berlayar di daerah yang sensitif secara politik.(*)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Tekanan terhadap Indonesia dan Malaysia meningkat di Laut China Selatan".