Find Us On Social Media :

Sarwendah Panik Lihat Sang Anak Jatuh dari Tempat Tidur sampai Bibirnya Berdarah, Ini 3 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Saat Anak Jatuh, Jangan Langsung Digendong!

By Devi Agustiana, Kamis, 13 Agustus 2020 | 18:40 WIB

Sarwendah panik Thania Onsu jatuh dari tempat tidur.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Hal tidak mengenakan baru saja menimpa keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah.

Pasalnya, sang anak yang masih bayi, Thania Putri Onsu baru saja terjatuh dari box tempat tidurnya.

Mengetahui putri bontotnya terjatuh, Sarwendah langsung panik dan menghampiri ke kamar Thania.

Baca Juga: Polisi akan Lakukan Panggilan Kedua untuk Anji

Hal tersebut diketahui melalui acara Diary The Onsu yang diunggah kanal YouTube TRANSTV.

Diwartakan melalui laman Tribun Style, awalnya Sarwendah sedang dandan di ruang tamu sebelum menjalani syuting.

Tiba-tiba, Sarwendah mendapatkan kabar dari pengasuh Thania Onsu bahwa putrinya jatuh dari box.

Baca Juga: Cuma Bawa Badan Usai Menikah dengan Andhika Pratama, Ussy Sulistiawaty: Aku Minta Dihidupin Sama Dia..

Sarwendah pun panik dan langsung menghampiri kamar Thania Onsu.

Sesampainya di kamar, ia langsung menggendong Thania demi menghentikan tangisnya.

“Pakai obat, apaki obat, di mana jatuhnya di mana?,” tanya Sarwendah.

“Jadi dia jatuh keluar? Keluar box? Hah, sudah boxnya ganti, boxnya ganti," imbuhnya.

Baca Juga: Tinggalkan Dunia Artis, Bella Saphira Harus Penuhi Syarat ini untuk Menikah dengan Jendral TNI 7 Tahun Lalu, Salah Satunya Lakukan Tes Keperawanan

Sarwendah pun langsung meminta box tempat tidur Thania Onsu tersebut dibawa keluar.

Istri presenter Ruben Onsu itu sontak ingin mengganti box tempat tidur Thania Onsu yang lebih tinggi.

Melihat bibir putrinya berdarah, Sarwendah bergegas memberi penanganan pertama.

Bayi memang tidak bisa mengontrol gerakannya sendiri.

Saat terlelap, seringkali ia berguling tak tentu arah.

Baca Juga: Dukung RUU Cipta Kerja, Gritte Agatha Kena Hujat Netizen

Meski ibu atau ayah telah menyiapkan proteksi untuk bayi, terkadang si buah hati luput dari pandangan.

Tak heran banyak kejadian bayi jatuh dari tempat tidur.

Biasanya, bayi yang jatuh dari tempat tidur akan segera menangis.

Ini disebabkan karena selain rasa sakit, bayi juga kaget.

Lantas, apa yang harus dilakukan bila bayi jatuh dari tempat tidur?

Baca Juga: Ngakunya Tak Sudi Pertemukan Bilqis dengan sang Mantan yang Campakkan Dirinya padahal Baru 20 Hari Nikah, Ayu Ting Ting Diam-diam Berharap Dihubungi Enji: kan Harusnya Mencari

Dilansir Grid.ID dari laman Nakita, berikut ini 3 hal yang sebaiknya jangan ibu lakukan saat bayi terjatuh:

1. Hindari langsung mengangkat atau menggendong

Saat bayi jatuh, biasanya secara refleks ibu akan segera menggendongnya, tetapi cara ini sebenarnya kurang tepat.

Cara yang benar adalah menenangkan diri, lalu tunggu beberapa detik, ingat posisi jatuh si bayi, lihat bagian tubuhnya ada yang terluka atau tidak.

Sekalian perhatikan juga, apakah gerakan si bayi ada yang aneh, atau coba perhatikan apakah si bayi ada trauma dan patah tulang.

Observasi ini penting untuk tindak lanjut pertolongan.

Baca Juga: Pamer Ekspresi Melongo sang Buah Hati, Intip Gemasnya Putra Cut Meyriska yang Sukses Bikin Netizen Geregetan: Pipinya Nggak Nahan!

2. Tidak boleh menggosok luka lebam

Kalau terjadi luka lebam, bila tidak bisa ditangani segera, bisa didinginkan dulu.

Setelah luka, dalam 24-28 jam akan terbantu.

Tapi ingat untuk tidak menggosok lukanya karena bisa memperparah lukanya.

3. Jangan cuek

Kenali gejala-gejala kegawatdaruratan saat bayi terjatuh.

Tindakan menunda-nunda akan menghambat penyelamatan si bayi.

Tanda keadaan darurat setelah bayi terjatuh

Kalau seluruh badan bayi terjatuh sedangkan ia terbungkus baju yang tebal, biasanya saat jatuh tidak akan menyebabkan memar yang parah.

Tetapi kalau saat jatuh, kepala yang terkena lantai duluan, maka harus diperhatikan secara khusus.

Karena untuk bayi kecil, kepala akan lebih berat daripada badannya, apalagi kalau saat jatuh tidak memakai baju, maka akan menyebabkan memar yang serius.

Baca Juga: Tersohor karena Kekejamannya, Kim Jong Un Ekskusi 6 Orang Termasuk 4 Pejabat Korea Utara, Tak Kenal Ampun Semuanya Ditembak Mati

Koagulasi (proses penggumpalan cairan) anak-anak masih sangat lemah, apalagi kalau masih anak yang berumur 6 bulan.

Dengan begitu, saat ia terjatuh dan kepalanya cedera, si kecil akan terlihat baik-baik saja, tapi setelah cukup lama, lukanya akan menjadi semakin parah.

Untuk luka di bagian kepala, harus sangat diperhatikan apakah anak-anak memiliki gejala lesu, muntah-muntah, koma, dan sistem saraf lainnya.

Kalau anak-anak ketika terluka malah menangis, tidak muntah, wajahnya normal, maka itu masih baik keadaannya.

Sebaliknya, jika anak yang ketika jatuh mukanya langsung pucat, lalu muntah, itu keadaannya lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan pengamataan sekitar 3-4 hari.

(*)