Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Banyak wanita berusaha keras mendapatkan tubuh ideal dan ramping untuk dapat dianggap cantik.
Namun ternyata tidak semua orang menilai wanita cantik melalui postur tubuhnya.
Sebuah desa yang jarang diketahui orang ini ternyata memiliki standar kecantikan yang unik.
Seorang wanita dianggap cantik justru ketika dirinya memiliki tubuh gemuk dan berkulit cokelat.
Di desa ini, semakin gemuk seorang perempuan semakin dianggap cantik.
Bila berat di bawah 70 kg, alamat sial bagi sang perempuan karena akan susah untuk menikah.
Diwartakan melalui laman Tribun Style, adalah Kerajaan Tonga, yang terletak di selatan Samudra Pasifik, dekat dengan kepulauan dan negara-negara Selandia Baru, Hawaii di AS, Samoa, dan Fiji.
Kerajaan Tonga terdiri atas 173 pulau, tetapi hanya 36 pulau yang berpenghuni.
Baca Juga: Inilah Waktu Terbaik untuk Beristirahat Bagi Bayi Hingga Orang Dewasa yang Perlu Kamu Ketahui!
Di negeri ini, perempuan gemuk adalah standar kecantikan.
Perempuan yang lebih tinggi, berotot, dan montok, semakin dihormati.
Itulah mengapa sebagian besar perempuan di sini berbadan besar.
Berat rata-rata mereka adalah 70 kg ke atas.
Jadi bila kamu berbobot di bawah 70 kg, itu akan dianggap terlalu kurus dan jelek.
Setiap tahun, masyarakat Tonga akan mengadakan kontes kecantikan untuk perempuan.
Tentunya perempuan dengan tubuh montok dan kulit kuat akan mendominasi.
Tak hanya standar kecantikan, perempuan gemuk juga menjadi kriteria pria untuk memilih istri.
Baca Juga: Bisa Atasi Penyakit seperti Serangan Jantung, Ternyata Buah Ini Wajib Kamu Konsumsi Setiap Hari
Pria Tonga seringkali hanya ingin menikahi perempuan lebih gemuk yang lebih sehat dari dirinya, dan perempuan kurus dan lemah tidak punya banyak pilihan.
Padahal ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang kelebihan berat badan bagi wanita.
Studi di Norwegia yang dipaparkan dalam Konferensi Eropa tentang Obesitas di Wina, Austria, mengulas tentang bahaya obesitas bagi perempuan.
Sebab, beberapa kanker mengintai perempuan yang punya berat badan melampaui standar.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, peneliti menelaah data kesehatan 137.205 perempuan yang berusia antara 30 hingga 70 tahun.
Bobot dan data kanker selama 18 tahun milik responden dianalisis oleh para peneliti.
Rupanya, perempuan yang bobot tubuhnya melonjak lebih dari 9,1 kilogram dalam kurun lima hingga delapan tahun dua kali lebih berisiko terkena kanker pankreas.
Untuk itu, peneliti menyarankan perempuan untuk menjaga agar berat tubuh mereka ideal.
Selain kanker pankreas, kanker ginjal atau endometrium juga mengincar perempuan yang kelebihan berat badan.
Peluang wanita obesitas untuk terkena jenis kanker tersebut yakni dua kali lebih tinggi daripada yang tidak obesitas.
Lantas, jika bobot tubuh berlebih tersebut dipertahankan dan terus naik, maka risiko terkena kanker endometrium pada perempuan menjadi 40 persen.
Bobot tubuh yang melonjak juga meningkatkan risiko 36 persen bagi perempuan untuk mengidap kanker payudara paska menopause.
Dari situ, peneliti lantas merangkum bahwa perempuan yang obesitas berpeluang 24 persen lebih tinggi untuk mengidap salah satu jenis kanker daripada perempuan berbobot normal.
Seperti yang kita tahu, obesitas memang salah satu faktor risiko bagi beberapa kanker.
Banyak kanker yang tercetus akibat bobot berlebih.
Pasalnya, bobot berlebih menimbulkan ketidakseimbangan fungsi di tubuh, termasuk hormon, yang dapat memicu kanker.
Jenis-jenis kanker yang dimaksud misalnya kanker endometrium, kanker pankreas, kanker ginjal, kanker tiroid, kanker darah multiple myeloma, kanker kerongkongan, dan kanker hati.
Oleh karena itu, kamu sebagai perempuan harus tetap jaga kesehatan dan berat badan.
Caranya dengan konsumsi makanan bergizi serta olahraga.
(*)