“Kami sudah mengecek sumbernya, kami pastikan itu bukan dari guru Surabaya, itu bukan website resmi Dispendik Surabaya,” ujarnya.
Selain itu, Febri menjelaskan bahwa pembelajaran daring untuk siswa di Surabaya hanya melalui aplikasi Dependik, yakni di situs dispendik.surabaya.go.id dan office 365.
Tak hanya melalui website yang sudah disediakan khusus, namun beberapa minggu lalu pemkot juga melakukan pembelajaran lewat televisi yakni di SBO TV dan TV9.
Baca Juga: Sadar Riba Tidak Sesuai dengan Ajaran Agama, Five Vi Jadi Kapok!
"Dispendik sudah ngecek pada para guru dan itu bukan dari guru Surabaya. Dispendik juga sudah ngecek ke SBO dan itu bukan dari SBO dan bukan guru yang mengajar di SBO, jadi sudah jelas bahwa itu bukan dari Pemkot,” ujarnya.
Dengan adanya kejadian yang telah menggegerkan masyarakat ini, Febri mengimbau agar para wali ikut waspada dan berhati-hati.
Febri juga mengakui apabila pantauan dari orangtua selama belajar daring terus dibutuhkan.
"Mohon kerjasama dari orang tua, juga untuk selalu mewaspadai dan mengawasi anak-anaknya supaya tidak membuka situs-situs tidak resmi," ujar Febri.
Lain halnya informasi yang disampaikan oleh Kompas.com, Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hidayah Karangrayung, Kabupaten Grobogan Muhammad Zaki Iqbal justru membuat terobosan baru saat belajar daring.
Melalui program 'Jogo Siswa', Muhammad Zaki Iqbal mengambil langkah solutif dalam bidang pendidikan selama pandemi covid-19.