Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tindak pembunuhan sadis tengah menimpa seorang pemuda di Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo.
F (20) dikabarkan menjadi sasaran balas dendam antar geng dengan beberapa pemuda.
Nekat menghabisi F, pelaku mengincar korban saat berada dalam kondisi lengah.
Baca Juga: Keluhkan Calon Vaksin Covid-19 Bikin Ngantuk, Driver Ojol Tetap Nekat Ngojeg Usai Disuntik
Melansir informasi dari Kompas.com pada Sabtu (15/8/2020), kejadian naas yang menimpa F telah terjadi pada Jumat (14/8/2020), sekitar pukul 04.30 WIB lalu.
Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan membenarkan motif penganiayaan F dilatar belakangi oleh dendam antar geng.
Ferdy Irawan juga menyebutkan enam pelaku, sempat terlibat pertikaian dengan F sebelum tindak pembunuhan ini terjadi.
Akhirnya saat korban lengah, para pelaku langsung menghabisi nyawa F menggunakan celurit.
"Saat ada orkes di rumah warga yang punya hajatan di Tegalsiwalan, kedua geng ini bertemu. Para pelaku kemudian membalas dendam," ungkap Ferdy.
Setelah menghabisi F, para pelaku melarikan diri ke rumah rekannya yang berada di Lumajang.
Akhirnya polisi berhasil mengusut para pelaku setelah mendapatkan informasi dari warga.
Salah satu warga yang mengenali plat motor para pelaku, akhirnya menjadi pembuka atas kasus pengusutan tewasnya F.
"Kami masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap apakah ada pelaku lain," kata Ferdy.
Baca Juga: Sajikan Katalog pada Calon Pembeli Jasa, Jaringan Prostitusi Online di Batam Akhirnya Terbongkar!
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Rizki Santoso telah menemukan sejumlah barang bukti.
Diantaranya berupa kaos lengan pendek dan celana jins panjang yang terdapat bercak darah korban.
Saat ini polisi masih mencari senjata tajam jenis celurit yang digunakan para pelaku untuk menghabisi korban.
"Penyelidikan membuahkan hasil. Polisi meringkus enam terduga, yakni MH (20), AR (18), NP (17), NS (18), AM (17), dan AF (17). Keenam terduga pelaku adalah warga Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang," ungkap Rizki.
Sementara itu melansir informasi lebih lanjut dari Surya.co.id, Kapolsek Tegalsiwalan Iptu Lukman Wahyudi mengatakan kasus pembacokan ini bermula dari kejadian 6 bulan lalu.
"Dari hasil intrograsi 6 orang yang kami tahan, 6 bulan lalu salah satu kelompok pernah jadi korban pembacokan di Desa Gunung Geni, Banyuanyar, Probolinggo," ungkapnya.
Kini saat ada orkes lagi, ke enam pelaku mencoba membalaskan dendam atas rekannya yang sempat terbacok beberapa bulan silam.
Kendati demikian, Lukman menyebut para pelaku sebenarnya tak tahu secara pasti siapa pelaku pembacokan 6 bulan silam.
"Mereka gak tahu pasti siapa pelakunya. Sekarang korban dari peristiwa 6 bulan lalu itu kerja di Kalimantan. Jadi cuma luka-luka. Poinnya mereka maksudnya jadi pahlawan kesiangan," ungkapnya.
Setelah keenam pelaku diamankan, polisi masih mengejar 4 pemuda lain yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.
(*)