Bukannya terbuka hatinya, pria tersebut malah besar kepala karena Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memohon kepadanya dan tak berani untuk menghajarnya.
Si pria pun tak mengindahkan permintaan Ahok tersebut dan tetap berhubungan dengan Vero meski ia sendiri sudah punya istri yang mau melahirkan anak keduanya.
Pada saat itu, Ahok pun masih mempercayai kalau perceraian bukan jadi jalan keluarnya.
Mengingat ia sangat mendekatkan diri kepada Tuhan, ia mulai mendapat jawaban melalui iluminasi ayat-ayat pada al kitab yang sering dibacanya.
Awalnya, ia pun tak ingin membawa permasalahan keluarganya ke pemuka agama karena pasti akan mendapat tentangan.
Namun, ia lantas membaca sebuah ayat yang seolah mengilustrasikan kondisi rumah tangganya.
"Istri yang cakep tuh apa? Yang hati suaminya percaya kepadanya. Lalu Tuhan membawa kasus saya. Saya yakin kalau seorang istri, misalnya zaman Musa kan tinggal di tenda, pasti suami mergoki ada laki-laki bertamu di rumah, atau kalau zaman sekarang kepergok chat lah.
Lalu si suami bilang, ini bukan teman lama toh? Ini kan baru kenal setelah kamu menikah. Lalu si suami bilang, itu laki-laki siapa? Ini Tuhan kasih saya ilustrasi supaya saya bisa memahami konteks bilangan lima.