Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sosok laki-laki bertelanjang dada di Kota Kediri ini tengah menghebohkan warga setempat.
Pasalnya pria tersebut mengamuk hingga melukai orang-orang di sekitar.
Di Jalan Letjen Suprapto, Kota Kediri, Jumat (14/8/2020) malam, pria tersebut dikabarkan telah mengamuk dan menyerang emak-emak yang ada di sana.
Melansir informasi dari Surya.co.id pada Minggu (16/8/2020), pria yang tak diketahui identitasnya itu akhirnya dilaporkan pada pihak berwajib.
Dari laporan masyarakat, pria yang diduga mengalami depresi itu, mengenakan celana warna hitam sobek dan bertelanjang dada.
Tak berselang lama dari laporan warga, seorang kakek juga menjadi korban dari pria tersebut.
Kakek bernama Pak Gini (67), mengaku telah diamuk di Jalan Mauni, Kota Kediri.
Akibat ulah pria yang dianggap depresi ini, Pak Gini menderita luka-luka di bagian kepalanya.
Khawatir korban semakin banyak, Nur Khamid selaku Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri mengirim regu patroli untuk menyisir mencari pelakunya.
Setelah disisir di sepanjang Jalan Letjen Suprapto dan Jalan Mauni akhirnya petugas menemukan pria depresi yang menghajar emak-emak dan seorang kakek di pinggir jalan.
"Pelaku yang memukul dua orang ibu-ibu di Jl Letjen Suprapto dan pelaku yang memukul seorang kakek di Jl Mauni orangnya sama," ungkapnya
Saat diamankan petugas pelaku sempat meronta-ronta melakukan perlawanan dan melarikan diri.
Namun petugas dengan sigap dapat meringkus diangkut mobil patroli dibawa ke Kantor Satpol-PP Kota Kediri.
Melansir informasi serupa Tribunnews.com, kejadian serupa juga pernah terjadi di Bandung.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berhasil mengamankan Warga Negara Asing (WNA) yang telah meresahkan warga di Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung.
WNA bernama Maksin Markelov (24) itu diduga stres sehingga mengamuk tidak karuan di jalan.
Tidak hanya itu, ia pun kerap membuat onar saat berada di hostel tempatnya menginap.
Baca Juga: Baru Menikah 5 Bulan Lalu, Adik Kandung Donald Trump Meninggal Dunia Usai Sakit Parah!
Besar dugaan, WNA tersebut mengalami depresi karena tidak mempunyai uang untuk hidup di Bali.
(*)