Find Us On Social Media :

Melon Berharga Ratusan Juta di Jepang, Ini Alasan Buah Bisa Dibanderol dengan Harga Selangit

By None, Minggu, 16 Agustus 2020 | 20:12 WIB

Seorang pria memamerkan dua buah melon yang sukses dibelinya dalam sebuah lelang di Jepang, Jumat (22/5/2015). Sepasang melon itu terjual dengan harga Rp 163 juta.

Grid.ID - Melon mungkin menjadi buah yang memiliki kedudukan sama rata dengan buah lainnya di Indonesia, tapi tidak jika di Jepang.

Buah melon memiliki tempat spesial di Jepang. Harga melon di Jepang bisa mencapai jutaan rupiah.

Dilansir Business Insider, 25 Oktober 2019, ada beberapa jenis melon di Jepang yang memiliki harga fantastis.

Mulai dari jenis Mahkota, Yubari King, Andes, hingga Green Higo. Pada 2019, dua melon dari Hokkaido dijual lelang seharga 45.000 dolar AS atau sekitar Rp 671 juta.

Baca Juga: Hubungannya dengan Bastian Steel Dikabarkan Kandas Padahal Sudah Kadung Umbar Kemesraan, Shafa Harris Tiba-tiba Unggah Kalimat Menggemparkan: Not Yours!

Di Jepang, melon bukanlah makanan yang dipilih sebagai camilan biasa, tetapi merupakan sebuah kemewahan yang sering digunakan sebagai hadiah.

Melon tak hanya dikagumi karena rasanya, tapi juga penampilannya.

Baca Juga: Pernah Menyukai Gadis yang Sama, Heechul dan Donghae Pilih Merelakan Cinta Mereka demi Persahabatan!

Keseriusan petani

Melon biasanya hanya ditanam di prefektur Shizuoka. Harganya bisa lebih dari 200 dolar AS atau sekitar Rp 2,5 juta.

Ada sekitar 20 varietas benih melon yang ditanam, tergantung pada musim.

Namun, tak sembarangan, petani melon di Jepang memperlakukan perawatan dengan khusus.

Setiap melon membutuhkan waktu 100 hari untuk tumbuh dan buahnya tumbuh sepanjang tahun.

Baca Juga: Dijuluki Babi Paling Jelek di Dunia, Begini Penampakan Bath dan Budi yang Kabarnya Bisa Berubah di Malam Hari

Melon di Jepang menjadi bisnis yang serius.

Beberapa petani bahkan telah menekuni bisnis melon ini selama puluhan tahun.

Biasanya para petani membuat rumah kecil di ladangnya yang memungkinkan untuk mengontrol jumlah air pada setiap tanaman.

Mereka juga menggunakan AC dan pemanas untuk menjaga suhu.

Pekerjaan berat baru dimulai pada umur tanaman melon sekitar 50 hari, ketika telah berbunga dan mulai muncul buahnya.

Semua pekerjaan dilakukan sepenuhnya dengan tangan untuk mendapatkan kualitas rasa dan menyempurnakan penampilan.

Saat buah menjadi lebih besar, para petani membungkus melon-melon itu dengan kertas putih untuk melindunginya.

Setelah pola jaring pada melon berkembang, setiap buah bahkan dipijat dan dipoles dengan tangan.

Petani kemudian membungkusnya kembali agar terlindung dari matahari selama periode pertumbuhan terakhirnya.

Baca Juga: Tak Pernah Tersorot Kamera Karena Hanya Billy Syahputra yang Bolak-balik Nampang ke Publik, Olga Syahputra Ternyata Miliki Adik Perempuan yang Berparas Cantik Bak Bidadari

Meski harga yang dipatok tergolong mahal, ada pasar besar untuk buah ini di seluruh Jepang.

Konsumen bersedia membayar mahal untuk memastikan bahwa hadiah mereka sempurna, terutama ketika mengetahui pekerjaan yang telah dilakukan untuk memproduksinya.

Melon sering dijual dalam satu kotak, diletakkan di atas sutra, atau diikat dengan pita. Harga tinggi seringkali dianggap sebagai penanda kualitas.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Melon di Jepang Bisa Capai Ratusan Juta Rupiah, Kok Bisa?"

(*)