Selain itu, di mata guru serta keraat, Yasa adalah tipe anak yang mudah bergaul.
"Kami semua bersedih atas kepergiannya," tambah Ali sambil sesekali mengusap matanya.
Kesan mendalam terhadap Yasa juga disampaikan juga disebut Ilham, warga komplek tempat rasa tinggal.
Ilham masih tak bisa melupakan suara khas milik Yasa.
Baginya, sosok Yasa meninggalkan kesan tersendiri. Apalagi, sebelum koma dan akhirnya meninggal dunia, Yasa diketahui sempat membantu perangkat RT untuk membagikan sembako dari pemerintah untuk warga.
"Om Ilham, Om Ilham. Suara dia kayak ngerock gitu. Jiwa dia itu gimana ya? Sosialnya tinggi. Salut kita dibuatnya," tambah Ilham kepada Tribun Batam mencoba untuk menirukan suara Yasa.
Dari cerita ayahnya, sebelum dipukul oleh rekannya, Yasa sempat mencoba untuk meminta maaf.
Tapi apalah daya, upaya Yasa tak disambut hangat dari rekannya itu. Saat tinju melayang, Yasa pun tak mampu melawan.
"Badan anak (pelaku) itu lebih besar dari anak saya," ujar ayah Yasa, Joko.