Find Us On Social Media :

Peluk Nisan Bertuliskan Nama Anaknya, Ibunda Yasa Melepas Kepergian Sang Putra yang Tewas Ditinju Kawan

By None, Senin, 17 Agustus 2020 | 13:49 WIB

Isak tangis saat pemakaman Syahrul Ramadhan Yasa Pratama (15) di Tanjung Sengkuang, Minggu (16/8/2020)

Grid.ID - Isak tangis mengiringi pemakaman Syahrul Ramadhan Yasa Pratama atau disapa Yasa.

Tak ada lagi senda gurau yang biasa dilakukan oleh Yasa yang dikenal periang.

Anak laki-laki berumur 15 tahun itu diduga menjadi korban pemukulan oleh rekannya sendiri saat tengah berada di musala tak jauh dari tempatnya tinggal.

Baca Juga: Terlilit Utang Sampai Harus Bolak-balik Mendekam di Penjara Saat Masih Muda, Kini Ustaz Yusuf Mansur Raup Kesuksesan hingga Bisa Bangun Rumah Mewah Lengkap dengan Kebun Buah dan Playground!

Kedua orang tuanya seakan tak rela melepas kepergian Yasa.

Beberapa kali, ibu Yasa terus-terusan memeluk batu nisan bertuliskan nama anaknya.

Tak hanya keluarga, guru hingga rekan sepermainannya pun ikut menangis saat jenazah Yasa dimasukkan ke liang lahat.

"Jiwa sosial Yasa tinggi," bisik seorang guru SMPN 29 Batam bernama Ali, tempat Yasa menimba ilmu kepada TribunBatam.id, Minggu (16/8/2020).

Selain dikenal periang, Yasa diketahui suka membantu orang lain.

Dia tak sungkan untuk segera memberi pertolongan jika melihat orang lain kesusahan.

Selain itu, di mata guru serta keraat, Yasa adalah tipe anak yang mudah bergaul.

"Kami semua bersedih atas kepergiannya," tambah Ali sambil sesekali mengusap matanya.

Kesan mendalam terhadap Yasa juga disampaikan juga disebut Ilham, warga komplek tempat rasa tinggal.

Ilham masih tak bisa melupakan suara khas milik Yasa.

Baginya, sosok Yasa meninggalkan kesan tersendiri. Apalagi, sebelum koma dan akhirnya meninggal dunia, Yasa diketahui sempat membantu perangkat RT untuk membagikan sembako dari pemerintah untuk warga.

"Om Ilham, Om Ilham. Suara dia kayak ngerock gitu. Jiwa dia itu gimana ya? Sosialnya tinggi. Salut kita dibuatnya," tambah Ilham kepada Tribun Batam mencoba untuk menirukan suara Yasa.

Baca Juga: Bertubi-tubi Ditimpa Cobaan Hidup, Five V Akhirnya Berhijrah dan Tutup Aurat Setelah Dulu Sempat Tampil Seksi dan Serba Terbuka: Pergulatannya Luar Biasa

Dari cerita ayahnya, sebelum dipukul oleh rekannya, Yasa sempat mencoba untuk meminta maaf.

Tapi apalah daya, upaya Yasa tak disambut hangat dari rekannya itu. Saat tinju melayang, Yasa pun tak mampu melawan.

"Badan anak (pelaku) itu lebih besar dari anak saya," ujar ayah Yasa, Joko.

Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur ini pun telah dilaporkan ke Polsek Batu Ampar, Kota Batam.

Autopsi terhadap jasad Yasa pun telah dilakukan untuk memenuhi upaya penyelidikan penyebab kematian.

Tahu Anaknya Dipukul Saat di Rumah Sakit

Seorang pelajar SMP Negeri 29 Batam, Syahrul Ramadhan Yasa Pratama (15) atau akrab disapa Yasa meregang nyawa akibat mengalami cedera serius di bagian kepala.

Sebelum dibawa dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam untuk mendapatkan perawatan intensif, Yasa diduga sempat menjadi sasaran amarah rekan sepermainannya.

Diduga, rekannya itu melayangkan pukulan cukup keras ke arah kepala Yasa.

Dari penuturan ayahnya, Joko diketahui, saat dipukul, terdapat dua rekan Yasa yang diduga melihat langsung kejadian.

"Saya tahu dia dipukul saat di rumah sakit. Itu ada yang berbisik ibu-ibu komplek," kata Joko kepada TribunBatam.id saat dijumpai di RS Bhayangkara Polda Kepri, Minggu (16/8/2020).

Baca Juga: Rela Lepas Pamornya Sebagai Penyanyi Top Tanah Air Demi Jadi Istri Bos Furnitur, Momo Geisha Mendadak Sindir Perlakuan sang Suami Saat Dirinya Hamil Anak Kedua: Istri Hamil Butuh Perhatian Lebih!

Dari cerita kedua rekan Yasa diketahui, insiden pemukulan terjadi saat korban tengah menjalani ibadah salat Maghrib.

Menurut informasi dari beberapa warga kepada Joko, Yasa diketahui masih sempat melaksanakan salat.

"Saat saya tahu anak saya dipukul, saya spontan tanya. Siapa yang pukul dia?" tambah Joko menahan derai air mata.

Kedua rekan Yasa mengatakan, Yasa sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala sesudah salat.

Informasi dari mereka menyebut, Yasa dipukul dengan sekali pukulan tepat di bagian belakang kepala sebelah kiri.

"Saat di ICU, dokter tanya ke saya. Ada riwayat pernah terjatuh dan terbentur di bagian kepala? Saya jawab tidak," kata Joko lagi.

Mendapat kabar buruk jika anaknya telah dipukul, Joko mengakui telah membuat laporan kepada Polsek Batu Ampar, Kota Batam.

Dia hanya ingin mendapatkan keadilan terhadap kematian anaknya. Menurutnya, biar proses hukum saja yang membuktikan tindak kekerasan yang terjadi kepada anaknya.

Yasa menghembuskan napas terakhir di RS Budi Kemuliaan (RSBK) Kota Batam, Jumat (15/8).

Jenazahnya pun telah dimakamkan tak jauh dari tempatnya tinggal di Tanjung Sengkuang, Kota Batam.

Saat pemakaman digelar, rekan bermain hingga guru-guru Yasa di sekolah pun ikut mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir.

"Anaknya baik," ujar guru Yasa di SMPN 29 Batam, Ali kepada TribunBatam.id.(TribunBatam.id/Ichwannurfadillah)

 

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Isak Tangis Pecah Saat Pemakaman Yasa, Pelajar SMP Tewas Akibat Dipukul Kawannya, 'Anaknya Periang'

(*)