Selain itu baju tersebut juga melambangkan ciri khas masyarakat Madura yang selalu bekerja keras.
Sedangkan, baju serba longgar itu melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura.
Tak hanya itu, bentuk baju yang sederhana tersebut melambangkan kesederhanaan dari masyarakat itu sendiri.
Sementara kaos dalam yang memiliki motif gerai merah putih, disebutkan memiliki makna sikap tegas dan semangat juang tinggi masyarakat Madura saat dihadapkan dengan berbagai hal.
Dan, ikat kepala atau kain odheng yang digunakan sebagai pelengkap pun memperlihatkan ujung simpul yang berbentuk huruf alif.
Di mana hal tersebut menandakan adanya keeesaan Tuhan yang ditaati oleh masyarakay madura sebagai pemeluk islam.
Mahfud menyebut, pakaian tradisional yang dikenakan itu merupakan penanda bahwa Indonesia telah bersatu dalam keberagaman daerah.
"Indonesia kan bersatu dalam keberagaman, beragam kedaerah dan keagamaan. Yang bisa ditunjukkan secara fisik salah satunya dengan busana tradisional," terang Mahfud MD.
"Alhamdulilah sekarang saya bisa ikut. Ya, saya kan orang Madura, jadi dalam kesempatan pakaian tradisional ini, saya menggunakan baju khas Madura ini," lanjut dia.
Kendati demikian dalam upacara secara virtual tersebut, Mahfud didampingi Sekretaris Menko Polhukam, para Deputi, staf ahli dan staf khusus dengan menggunakan pakaian dinas upacara.