Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Samuel Zylgwyn merupakan pesinetron papan atas di Indonesia.
Kariernya terus menanjak sejak 2006, setelah Samuel Zylgwyn membintangi sinetron dengan Alyssa Soebandono.
Sebelumnya, Samuel Zylgwyn juga pernah menjadi pemenang favorit cover boy sebuah majalah.
Tetapi kariernya sebagai selebriti ternyata tak selalu berjalan mulus.
Ia pernah menemui hambatan hingga harus vakum beberapa bulan dari dunia hiburan.
Diwartakan melalui laman Sajian Sedap, ternyata Samuel pernah terkena penyakit yang cukup serius pada 2010 silam.
Baca Juga: Ketemu Anak Samuel Zylgwyn dan Franda, Naysilla Mirdad: Boneka Hidup!
Suami dari Franda ini diserang penyakit Bell's Palsy.
Penyakit ini membuat sistem saraf di beberapa bagian wajah membeku atau lumpuh.
Saat itu, Samuel terkena gejala penyakit ini di bagian wajah sebelah kirinya, sehingga ia tidak mampu menggerakkan sebagian wajahnya tersebut.
Bisa dibilang, sebelah wajahnya jadi lumpuh total.
Penyakit ini menyerang Samuel tepat saat dirinya sedang break shooting dan bercanda dengan kru lainnya.
Kala itu, ia sama sekali tidak dapat menggerakan bibir dan matanya sama sekali, bahkan kedua bagian wajah tersebut tak dapat menutup.
Setelah di bawa ke rumah sakit, Samuel akhirnya menjalani berbagai pengobatan untuk memulihkan sebagian wajahnya tersebut selama 8 bulan.
Adapun penyakit Bell's Palsy bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling umum terjadi pada usia 30-60 tahun.
Penyebabnya sendiri belum diketahui.
Bell's Palsy cenderung terjadi secara tiba-tiba.
Biasanya timbul rasa nyeri di belakang telinga yang mendahului kelumpuhan tersebut satu atau dua hari sebelumnya.
Menurut penjelasan dr. Roeslan Yusni Hasan, Sp.BS, dari RS.Mayapada Jakarta, kelumpuhan pada Bell's Palsy dapat disebabkan karena serangan pada saraf kranial nomer 7, bagian tepi (perifier).
"Saraf ini unik karena dia panjang dan menikung, melewati lorong yang disebut facialis kanalis. Lorong ini terletak di dasar tulang tengkorak," jelasnya seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Peradangan pada bagian saraf tersebut menyebabkan bengkak sehingga saraf menyempit dan terjadi perubahan pada otot wajah.
Gejala lain yang menyertai bell's palsy adalah mata yang tidak bisa dipejamkan dan telinga yang lebih peka (hiperakuisisi).
Meski belum diketahui pasti, virus herpes diduga menjadi penyebab peradangan.
"Penyebab pastinya belum diketahui. Namun untuk peradangan mungkin diakibatkan serangan virus," kata Roslan.
Ia menambahkan, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang rentan terkena Bell's Palsy yakni ibu hamil, penderita diabetes, dan penderita infeksi saluran nafas.
Hal ini dikarenakan penurunan daya tahan dan buruknya sistem aliran darah (vaskulerisasi).
Baca Juga: Istrinya Marah Nama Anak Dicomot Orang, Samuel Zylgwyn Beri Tanggapan saat Ditanya Netizen
Makanan Penyebab Bell’s Palsy.
Sebenarnya, makanan tidak berpengaruh langsung menyebabkan Bell’s Palsy.
Hanya saja, jika imunitas tubuh kuat, maka tubuh pasti bisa terbebas dari penyakit ini.
Oleh karena itu, sebisa mungkin, kita harus menjalani pola makan sehat supaya imunitas senantiasa terjaga.
Cara paling mudahnya, selalu konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna setiap hari.
Selain itu, sebisa mungkin hindari aneka makanan yang bisa memperparah peradangan.
Seperti diberitakan Sajian Sedap, adapun makanan-makanan tersebut, yaitu:
Baca Juga: Nekat Travelling 34 Hari ke Eropa Tanpa Pengasuh, Franda: Doakan Kami Kuat!
1. Aneka makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi.
2. Makanan yang di dalamnya mengandung pewarna dan pengawet buatan.
3. Makanan yang diolah misalnya minuman ringan, biskuit, gorengan dan masih banyak lagi.
4. Minuman beralkohol karena alkohol bisa memicu terjadinya peradangan.
Baca Juga: Chan Peng Soon, Atlet Bulu Tangkis Asal Malaysia Divonis Mengidap Bell's Palsy, Apakah Itu?
Selain untuk mencegah, makanan di atas juga harus dihindari oleh para penderita Bell’s Palsy.
Bahkan, mereka juga dilarang keras mengonsumsi air es hingga buah tertentu seperti jeruk dan tomat.
Menurut dr. Roeslan, penderita bell's palsy tidak perlu khawatir.
"Sekitar 60-85 persen penderita bell's palsy sembuh sendiri karena sifat penyakit yang self limiting disease. Yang penting tetap hidup sehat dan kontrol pola makan," tutupnya.
(*)