Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Menjadi anggota keluarga Kerajaan Inggris ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Ada banyak aturan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga Kerajaan Inggris.
Oleh karena itulah, Meghan Markle harus menjalani pelatihan sebelum menjadi bagian dari keluarga kerajaan Inggris.
Mengutip Asia One, Selasa (18/8/2020), mantan aktris itu harus menjalani persiapan intensif setelah ia dan Pangeran Harry mengumumkan pertunangan mereka pada 2017.
Satu di antara pelatihan yang diikuti Meghan Markle adalah training keamanan dengan Special Air Service (SAS).
Menurut buku biografi Finding Freedom, istri Pangeran Harry ini berlatih bertahan hidup seandainya diculik teroris selama 2 hari.
Baca Juga: Pamer Cincin Berlian Seharga Rp 400 Juta, Hailey Baldwin Tampil Memukau
Ia berpura-pura diculik oleh teroris lalu dibawa ke lokasi yang tidak ditentukan sebelum akhirnya diselamatkan oleh petugas.
"Pelatihan yang telah dilakukan oleh semua anggota senior keluarga kerajaan adalah persiapan untuk semua skenario keamanan berisiko tinggi."
"Di antaranya, penculikan, penyandaraan, dan serangan teroris," ujar penulis Omid Scobie dan Corlyn Durand.
Duchess of Sussex ini juga menjalani pelatihan lain untuk mempersiapkan kehidupan dalam keluarga kerajaaan Inggris.
Seperti belajar cara membungkuk hormat hingga keluar dari mobil dengan anggun.
"Duchess Catherine juga menjalani pelatihan informal yang sama setelah bertunangan dengan William."
Serangkaian instruksi yang mencakup segalanya, mulai dari cara anggun keluar dari sedan dalam balutan rok pensil."
"Hingga kapan harus bersikap sopan kepada anggota keluarga yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari Anda," sambung penulis.
Sejak bertunangan dengan Pangeran Harry, semua gerak-gerik Meghan Markle diawasi oleh tim ahli kerajaan Inggris.
Misalkan saja sewaktu tertangkap kamera mengenakan kalung berinisial M dan H.
"Dua hari setelah Meghan difoto membeli bunga di tempat langganannya, mengenakan kalung inisial baru, ia ditelepon pembantu senior Istana Kensington."
"Dia dinasehati bahwa memakai kalung semacam itu hanya mendorong para fotografer untuk terus mengejar gambar seperti itu dan menjadikan berita utama," terang para penulis. (*)