Berbicara mengenai pecahnya pembuluh darah, gangguan sekecil apapun pada pembuluh darah memang bisa berakibat fatal.
Darah tinggi atau hipertensi, kelainan pembuluh darah, dan stroke bisa menjadi faktor penyebab pecahnya pembuluh darah khususnya pembuluh darah pada otak yang bisa menyebabkan koma hingga kematian.
Diwartakan melalui laman Tribun Bali, Dokter Spesialis Neurologi RSUD Wangaya, dr Ketut Sumada saat dikonfirmasi melalui telepon menuturkan, pemicu pembuluh darah pada otak pecah akibat dari adanya tekanan yang tinggi di pembuluh darah otak atau hipertensi.
"Bisa karena tekanan darah tinggi, bisa karena penderita darah tinggi kemudian mengangkat beban berat juga bisa, bisa karena penderita darah tinggi kemudian ngeden juga bisa."
Baca Juga: Identitas Sosok Calon Suami Kang So Ra Terungkap, Dokter Kaya Raya Berwajah Rupawan!
"Jadi prinsipnya memang tekanan yang tinggi di pembuluh darah otak itu hipertensi. Apalagi di usia-usia lanjut, pembuluh darah sudah tidak lentur lagi, dengan sedikit peningkatan beban seperti ngeden, angkat beban berat bisa pecah dia langsung," jelasnya, Rabu (20/3/2019).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pecahnya pembuluh darah bisa menyerang usia berapa saja, tetapi semakin lanjut usia seseorang semakin besar kemungkinan pecah.
"Kecuali misalnya pada anak-anak atau orang muda atau dewasa muda, pembuluh darah bisa pecah karena memang ada kelainan. Ada penggelembungan namanya Ateriovenous Malformation (AVM). Kalau dalam keadaan biasa tidak akan pecah. Tetapi kalau misalnya dia emosi, pada saat berolahraga itu bisa pecah. Kalau pada anak muda itu yang terjadi," terangnya.
Pembuluh darah pecah pada usia lanjut disebutkannya diakibatkan dari pembuluh darah yang sudah tidak lentur lagi.
Selain itu, penyebab lain karena faktor tidak langsung yakni akibat kelebihan berat badan atau obesitas.