Find Us On Social Media :

Menyoroti Manfaat Keberagaman Gender di Tempat Kerja, Penelitian ILO Buktikan Adanya Peningkatan Laba, Produktivitas, dan Kreativitas Perusahaan!

By Grid ID, Selasa, 18 Agustus 2020 | 18:24 WIB

ilustrasi : karyawan

Grid.ID - Keberagaman gender di tempat kerja telah membantu perusahaan-perusahaan Indonesia meningkatkan hasil usaha mereka, yang mendorong peningkatan laba dan produktivitas.

Sekitar 77 persen dari 400 perusahaan Indonesia yang mengikuti survei menikmati manfaat keberagaman gender dalam usaha mereka, demikian laporan penelitian terbaru mengenai keberagaman gender di tempat kerja di Indonesia.

Laporan penelitian, bertajuk “Melangkah Menuju Keberhasilan: Keberhasilan Bisnis untuk Perempuan dalam Bisnis dan Manajemen di Indonesia”, mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia melaporkan hasil bisnis yang lebih baik.

Baca Juga: Hartanya Bejibun, Atta Halilintar Beri Hadiah Mobil Klasik untuk Karyawannya yang Ulang Tahun

Sekitar 66 persen melaporkan peningkatan laba dan produktivitas serta kreativitas inovasi dan keterbukaan yang lebih besar, 61 persen peningkatan kemampuan untuk menarik dan mempertahankan bakat, 53 persen peningkatan reputasi perusahaan dan 46 persen kemampuan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan pelanggan.

Laporan penelitian ini dikembangkan melalui upaya bersama antara ILO, Investing Women, Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), didanai oleh pemerintah Australia, J.P. Morgan dan Biro Kegiatan Pengusaha ILO.

Penelitian ini juga dikembangkan berdasarkan Survei Global ILO pada 2019, yang menjangkau 13.000 perusahaan di 70 negara, termasuk 400 perusahaan Indonesia.

Baca Juga: Buktikan Jadi Calon Mantu Kualitas Super Keluarga Hermansyah, Atta Halilintar Hadiahkan Sebuah Mobil Klasik dalam Momen Ulang Tahun Karyawannya: Senang Bisa Mewujudkan Impianmu, Bro!

Guna memahami manfaat dan peluang yang datang dari keberagaman gender di tempat kerja, kajian ini akan diluncurkan bersama pada 19 Agustus saat diskusi interaktif bertajuk “Indonesian Women in Business and Management: The Business Case for Workplace Gender Equality.”

Acara ini menyoroti praktik-praktik baik dan peluang untuk meningkatkan keberagaman gender di tempat kerja.

Acara ini pun berupaya memberdayakan penggiat-penggiat di sektor masyarakat dan privat untuk mempromosikan keberhasilan bisnis terkait keberagaman gender demi perubahan dalam hal kebijakan dan praktik.

Acara ini diresmikan oleh Haiyani Rumondang, Direktur Jenderal untuk Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Kementerian Ketenagakerjaan, bersama dengan perwakilan dari Kedutaan Australia, J.P. Morgan Chase Foundation, ILO dan IBCWE.

Baca Juga: The Ellen Show Dianggap Rasis dan Mengintimidasi, Lusinan Mantan Karyawan Ngaku Dilecehkan

Dipandu oleh Ninuk Pambudi, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, diskusi interaktif ini menghadirkan Shinta W. Kamdani, pendiri IBCWE dan wakil ketua APINDO, Nurhayati Subakat, pemilik PT. Paragon Technological and Innovation (merek: Wardah Cosmetic) dan Ernest Hutagalung, CFO Telkomtelstra.

Mereka membahas dan mengkaji temuan-temuan utama dari kajian Indonesia ini yang mengungkapkan pengakuan bahwa perempuan Indonesia melampaui laki-laki dalam hal pencapaian pendidikan dan memperluas keterampilan mereka dalam bidang disiplin STEM.

Perempuan juga lebih terampil dan terlibat dalam angkatan kerja.

Baca Juga: Viral Petugas KRL yang Jujur Kembalikan Rp 500 Juta Diangkat Jadi Karyawan Tetap, Sudjiwo Tedjo Ikut Angkat Topi: Kalau Aku Penemunya Pasti Kuembat!

Namun, kemajuan karier perempuan masih terpengaruhi oleh perilaku dan bias gender yang berdampak pada rekrutmen dan promosi, penugasan kerja, pelatihan dan mobilitas.

Acara ini juga diselenggarakan sejalan dengan konteks saat ini, di mana semakin jelas bahwa, saat ini semakin banyak perusahaan yang telah mengkaji strategi dan prioritas bisnis mereka agar dapat menanggapi berbagai tantangan.

Mempromosikan keberagaman gender telah terbukti efektif dan menghadirkan kesempatan bagi bisnis untuk menjadikan keberagaman gender sebagai bagian dari strategi pokok mereka, yakni demi peningkatan produktivitas dan laba, mempertahankan pekerja, kreativitas yang lebih besar, inovasi dan keterbukaan.

Baca Juga: Pundi-Pundi Uang dan Harta Duniawinya Selangit, Manoj Punjabi Pernah Dipecat Saat 3 Bulan Kerja Magang, Boy William: Karyawan Macem Apa itu

Memberdayakan perempuan dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri-industri yang sedang berkembang akan mengarahkan mereka kepada keberhasilan, baik dalam bisnis maupun manajemen.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan satu-satunya badan PBB yang bersifat tripartit, sejak 1919, yang menempatkan pemerintah, pengusaha dan pekerja dari 187 negara anggota untuk menyusun standar ketenagakerjaan, mengembangkan kebijakan dan program untuk mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua perempuan dan laki-laki.

Investing in Women (IW), merupakan prakarsa pemerintah Australia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pemberdayaan ekonomi perempuan di Asia Tenggara.

Baca Juga: Hartanya Melimpah Hingga Sanggup Pekerjakan Belasan ART, Ashanty Tak Gengsi Diangkut Mobil Pick Up Sembari Dempet-dempetan Bareng Karyawannya

IW mempergunakan pendekatan inovatif untuk meningkatkan keterlibatan ekonomi perempuan sebagai pekerja dan sebagai wirausaha serta berperan dalam lingkungan yang mendorong pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan gender di tempat kerja, usaha kecil menengah perempuan dan norma gender.

Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia (IBCWE) merupakan koalisi perusahaan yang berkomitmen untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.

Misi kami adalah mendukung bisnis untuk mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.

(*)