Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Apakah kamu salah satu penderita infeksi saluran kemih?
Ternyata infeksi ini bisa terjadi di mana saja pada sistem saluran kemih.
Di antarnya bisa terjadi di ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang berbahaya, loh.
Kasus infeksi saluran kemih atau ISK lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki.
Bahkan, perempuan juga rentan mengalami infeksi berulang.
Diwartakan melalui laman Intisari, menurut National Kidney Foundation, satu dari lima wanita akan mengalami infeksi saluran kemih (ISK) di masa hidupnya.
Ketika gangguan ini sudah diderita, kebanyakan penderita akan mencari perawatan dokter.
ISK sendiri merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroba.
Beberapa disebabkan oleh bakteri, tapi ada juga karena jamur atau virus.
Infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih.
Sebenarnya, sistem kemih manusia sudah dirancang untuk mencegah para makhluk mikroskopis untuk masuk.
Namun, kadang kala, hal ini gagal dilakukan.
Ketika saluran kemih gagal menangkal masuknya bakteri, maka mereka dapat menjadi infeksi besar.
Salah satu bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih di antaranya adalah Escherichia coli atau E. coli.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di kandung kemih atau sistitis.
E. coli dpat keluar dari lubang anus dan masuk ke uretra.
Dari sana, E. coli dapat masuk ke kandung kemih dan berkembang biak.
Pada wanita, ukuran uretra yang lebih pendek membuatnya lebih rentan terkena ISK.
Ukuran uretra yang jauh lebih pendek dibanding laki-laki ini membuat bakteri lebih cepat masuk ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi.
Jika kondisi ini tidak segera diobati, bakteri dapat menginfeksi ginjal.
Terdapat 5 gejala ISK yang perlu diketahui, yaitu:
· Keinginan kencing terus-menerus
· Urin berbau busuk dan/atau keruh
· Nyeri panggul
· Sensasi terbakar saat buang air kecil
· Terkadang hanya melewati beberapa tetes urin meskipun ada perasaan mendesak untuk buang air kecil
Nah, setelah mengetahui bahwa ISK berbahaya, apalagi gejalanya sangat menyakitkan, kamu perlu mengetahui penyebab ISK ini lebih dalam.
Faktanya ada banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang ternyata bisa memicu ISK pada wanita.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, beberapa hal yang akan meningkatkan risiko ISK pada perempuan, yaitu:
1. Hubungan seksual
Hubungan seksual yang tidak aman menjadi faktor pertama penyebab ISK.
Saat berhubungan seksual, saluran kemih perempuan mendapatkan tekanan.
Hal ini dapat membuat bakteri yang berada di sekitar anus berpindah ke kandung kemih.
Selain itu, sebagian besar perempuan akan memiliki bakteri dalam urin setelah melakukan hubungan seksual.
Bekteri ini biasanya akan menghilang dalam waktu 24 jam, tapi pada beberapa kasus bisa lebih lama.
Inilah mengapa kencing setelah berhubungan seksual dianjurkan untuk perempuan.
Kondisi tersebut juga membuat kebiasaan bergonta ganti pasangan seksual juga dapat meningkatkan risiko ISK.
2. Pemilihan jenis kontrasepsi
Sejumlah jenis kontrasepsi dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK.
Beberapa di antaranya seperti kontrasepsi jenis diafragma atau kotrasepsi dengan spermisida (berbentuk krim atau gel yang berfungsi untuk membunuh atau menghentikan pergerakan sperma).
3. Menopause
Saat menopause, kadar hormon esterogen dalam tubuh perempuan akan menurun.
Hal ini berarti pertahanan di saluran kemih juga akan berkurang.
Inilah mengapa menopause menjadi salah satu faktor risiko terjadinya ISK pada perempuan.
4. Kelainan saluran kemih
Orang yang lahir dengan kelainan saluran kemih berisiko tinggi terkena ISK.
Misalnya saja pada orang dengan pertumbuhan arteri dan vena saluran kemih yang tidak normal.
5. Diabetes
Diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi.
Kabar buruknya, kondisi ini membuat darah tidak dapat disaring dengan baik dan tersangkut dalam ginjal.
Hal tersebut memungkinkan terjadinya ISK.
Baca Juga: Bisa Atasi Penyakit seperti Serangan Jantung, Ternyata Buah Ini Wajib Kamu Konsumsi Setiap Hari
6. Penggunaan kateter
Pada orang yang menggunakan kateter dalam jangka panjang, risiko ISK akan meningkat.
7. Kehamilan
Saat hamil, kemungkinan risiko terkena ISK pada perempuan meningkat.
Ini karena perubahan tubuh yang berkaitan dengan kehamilan.
Kondisi rahim yang membesar akan memberi tekanan pada kandung kemih.
Selain itu, kenaikan kadar hormon progesteron juga menyebabkan uretra kehilangan kekuatannya.
Kedua hal tersebut membuat ibu hamil sulit mengosongkan kandung kemih.
Akibatnya, sisa urine dapat menjadi sumber infeksi.
8. Kebiasaan menahan kencing
Mehanan kencing bukan kebiasaan yang baik.
Pasalnya, ketika kamu menahan buang air kecil, bakteri dalam urin akan terdorong masuk ke saluran kemih.
Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
9. Kebersihan organ
Salah satu kunci terhindar dari ISK adalah kebersihan organ intim setelah buang air.
Jika kamu membersihkan vagina dengan mengusap tangan dari anus ke depan maka bakteri yang ada di naus dapat berpindah ke saluran kencing.
Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan ISK.
(*)