Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ikan Mujair sudah sangat populer di Indonesia.
Apalagi jika di goreng, teksturnya yang kering akan semakin nikmat jika dicocol dengan sambal.
Ternyata, ikan mujair ditemukan oleh orang Indonesia asli, yang gigih dan penemuannya kemudian dikenal mendunia.
Diwartakan oleh Good News From Indonesia (GNFI) via Wartakota Live, ikan mujair ternyata adalah hasil rekayasa manusia, karena hakikatnya ikan mujair adalah ikan air laut/air payau, namun setelah direkayasa mujair dapat hidup di air tawar.
Ditemukan oleh Iwan Dalauk (1890-1957), namun ia lebih dikenal dengan nama Mbah Moedjair, penemu ikan mujair.
Namun, kini diketahui bahwa ikan tersebut kurang baik untuk kesehatan.
Bahkan bisa memicu penyakit ganas bagi tubuh.
Memang, konsumsi ikan dikenal baik untuk tubuh, karena kandungan nutrisinya yang berlimpah.
Akan tetapi perlu diimbagi dengan pengetahuan, apa saja kandungan gizi dan bagaimana budi dayanya, sehingga tidak membahayakan kesehatan kita sendiri.
Kamu perlu mengetahui beberapa fakta tentang ikan mujair berikut ini:
1. Ikan yang diternakkan
Dilansir Grid.ID dari Grid Fame, masih banyak peternak yang membudidayakan ikan dan hanya fokus pada keuntungan saja.
Hasilnya, tentu kualitas dari ikan-ikan tersebut tak diperhatikan dan hanya mementingkan kuantitas.
Kondisi tersebut akan memperparah polusi dan tentunya membuat kualitas ikan itu sendiri berkurang.
2. Kadar lemak busuk sangat tinggi
Bila ikan mujair liar makan tumbuhan air dan algae, ikan mujair di peternakan ikan akan makan jagung dan pelet kedelai.
Selain itu, ikan-ikan tersebut juga akan digemukkan.
Sayangnya proses penggemukan tersebut membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh kita.
Misalnya, kandungan asam lemak omega 6 yang sangat tinggi.
Padahal yang dibutuhkan tubuh kita adalah asam lemak omega 3.
Sekadar informasi, kadar omega 6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger atau bacon.
3. Mengandung zat kimiawi
Ikan-ikan pada peternakan biasanya diberi antibiotik dan sangat mungkin terpapar pestisida yang seharusnya digunakan untuk memberantas hama.
Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.
Sebuah artikel dari Dr. Axe menyebutkan bahwa kandungan ini akan menyebabkan obesitas.
Selain itu, kandungan dibutyltin juga menyebabkan alergi, asma, dan gangguan metabolik lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
4. Memakan kotorannya sendiri
Alasan keempat ini memang terdengar menjijikan.
Tapi, tahukah kamu bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung makan kotorannya sendiri.
Bahkan di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau babi.
Padahal dalam kotoran tersebut mengandung mikroba jahat seperti salmonella yang sangat tinggi dan bisa mengganggu fungsi tubuh kita.
5. Bisa memicu kanker
Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi.
Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.
Sekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.
(*)