"Jika pemuda nanti kesemsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya.
Karena produk dalam negeri tidak ada yang beli, pabriknya tutup, lantas semuanya tidak bisa bekerja, tidak bisa makan," sebut Pak Harto.
Demikian hal inilah menurutnya menjadi satu kunci dan kekuatan yang harus disiapkan.
Semua pendidikan hingga perguruan tinggi harus mampu mempersiapkannya.
Bukan karena curang, tetapi untuk menyelamatkan negara.
Soeharto saat itu yakin Indonesia akan mampu bersaing dari perdagangan bebas liberalisasi global tersebut.
Namun, seaindainya tidak senjatanya adalah timbulkan jiwa nasionalisme.
Baca Juga: Ramai Video Mirip Adhisty Zara di Media Sosial, Begini Kata Manajer
Awalnya dalam video itu presiden kedua RI Soeharto memberikan penjelasan tentang kepemudaan.
Ia menyampaikan tujuan pemuda bangsa untuk digodok menjadi generasi emas dan menjadi kader-kader bangsa.
Menurutnya hal itu sudah ia lakukan, agar kirab-kirab pemuda menjadi kader-kader yang turut mempersatukan bangsa.