Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Mungkin kamu merupakan salah satu wanita yang terbiasa menggunakan pantyliner (pembalut tipis) untuk menyiasati keputihan.
Bagi yang sudah terbiasa, akan risih dan tidak nyaman jika sehari saja tidak menggunakan pantyliner.
Namun, bagaimana jika yang terjadi justru penggunaan pantyliner bisa bawa petaka bagi organ kewanitaanmu?
Biasanya, pantyliner digunakan saat keputihan atau keluarnya lendir yang berlebih dari lubang senggama.
Pada prinsipnya, kegunaan pantyliner kurang lebih sama dengan kegunaan pembalut saat perempuan haid.
Sayangnya banyak perempuan yang menggunakan pantyliner dengan cara yang salah.
Diwartakan melalui laman Kompas.com (11/3/2018), menurut dr. Anggraeni Noviandini Sp.KK, pantyliner boleh dipakai untuk kondisi tertentu, tapi tidak setiap hari.
"Apalagi produknya yang pakai wewangian tertentu. Pemakaian pantyliner bisa mengubah flora normal vagina sehingga membunuh bakteri normal yang menjaga tingkat keasaman vagina," kata Anggraeni.
Ia mengatakan, terganggunya flora normal vagina akan menyebabkan berbagai keluhan, seperti keputihan atau gatal-gatal.
"Gatalnya bisa karena alergi dari bahan yang berkontak langsung dengan kulit," ujar Anggraeni.
Ditambahkan oleh dr.Shakti Indraprasta Sp.KK, keluhan gatal di bagian vagina dan selangkangan juga sering ditemui pada pasien yang berkunjung ke klinik.
"Penyebabnya bisa karena radang, sering memakai pantyliner, bahan celana dalam yang kurang menyerap keringat, atau jamur. Diperlukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya," kata Shakti.
Memang sebagian besar perempuan menggunakan pantyliner saat keputihan atau menjelang menstruasi.
Akan tetapi, sayangnya beberapa dari mereka kurang memerhatikan jika pantyliner tidak boleh dipakai dalam jangka waktu lama.
Jika ingin menggunakan pantyliner, baiknya hanya selama 3-4 jam saja.
Dilansir Grid.ID dari Steptohealth.com via Nakita, pantyliner jika digunakan terlalu lama alias tidak diganti-ganti, bisa memicu iritasi pada daerah kewanitaan yang sangat sensitif.
Posisi duduk membuat daerah kewanitaan semakin lembab karena tidak terkena udara dan juga mengumpulkan keringat di sekitar area kewanitaan.
Jika seseorang yang sering duduk memakai pantyliner, dikhawatirkan akan timbul ruam bahkan jamur di area kewanitaan.
Pakar kesehatan merekomendasikan perempuan untuk rajin mengganti pantyliner setiap 3-4 jam sekali, sama seperti penggantian pembalut.
Jika tidak terjadi keputihan atau tidak sedang menstruasi, sebaiknya perempuan sedikit mengalah untuk mencuci celana dalam sampai benar-benar bersih daripada menggunakan pantyliner.
Memakai celana dalam tanpa pantyliner justru baik untuk area kewanitaan, karena celana dalam mampu menyerap keringat berlebih sehingga menghindari kelembapan area kewanitaan.
(*)