Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pembalut sudah menjadi barang yang tidak bisa dipisahkan bagi wanita.
Pasalnya, benda ini sangat dibutuhkan saat menstruasi.
Ada banyak jenis barang sejenis pembalut ini, mulai menstrual cup hingga tampon.
Baca Juga: Perempuan Harus Tahu, Lakukan Ini Sebelum Membuang Pembalut Bekas Pakai Anda!
Perihal pembalut ini, meskipun kita sudah mengalami menstruasi sejak usia remaja, namun hingga kini masih banyak pertanyaan seputar cara penggunaan pembalut yang benar.
Kebiasaan memakai pembalut yang disampaikan secara turun-temurun oleh keluarga tak pernah diketahui secara pasti kebenarannya, karena kita merasa lebih baik memercayainya saja.
Nah, agar tak salah lagi, ada cara memilih pembalut yang dijelaskan oleh dr. Bramundito, SpOG, dan dr. Susie Rendra, SpKK, dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Diwartakan melalui Kompas.com pada Senin (4/3/2013), beberapa informasi tentang pembalut yang perlu wanita ketahui yaitu:
1. Permukaan yang halus
Pilih permukaan pembalut yang halus.
“Permukaan yang kasar mudah menyebabkan iritasi, terutama jika kondisi kemaluan sangat lembab,” papar Susie.
2. Memiliki daya serap tinggi
Pilih pembalut berdaya serap tinggi agar kemaluan tidak mudah lembab.
Untuk mengetahui sejauh mana daya serap sebuah pembalut, tuangkan sedikit air pada pembalut untuk melihat seberapa banyak cairan yang bisa diserap.
3. Tidak mengandung pewangi
Dikutuip Grid.ID dari Nova, sebaiknya hindari pembalut yang wangi, apalagi jika kulit sensitif.
Pembalut seperti ini bisa mengiritasi daerah-daerah sensitif.
Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur karena akan mengurangi iritasi di daerah kulit vagina.
Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).
“Tidak mengandung pewangi dan cari pembalut bermaterial tidak terlalu padat agar sirkulasi udara di sekitar kemaluan tetap terjaga,” jelas Susie.
4. Pilih yang tepat dengan kulit masing-masing
Pernahkah kulit di area vagina mengalami iritasi saat menggunakan pembalut?
Menurut Susie, “Alergi atau iritasi yang dialami tiap wanita saat menggunakan pembalut berbeda-beda penyebabnya".
Bisa karena tidak cocok dengan bahan, terlalu tebal atau tipis, pewangi, atau bagian “sayap”.
“Jika alergi atau iritasi terjadi setelah penggunaan pembalut tertentu, segera ganti pembalut,” tegas Susie.
Ia menegaskan, jangan merasa rugi dengan pembalut yang sudah telanjur dibeli serta segera gunakan pembalut merek lain.
5. Jangan dicuci
Apakah kamu terbiasa mencuci pembalut bekas?
Menurut Susie, hal ini sama sekali tidak perlu.
“Fungsi pembalut itu menampung darah kotor. Sifatnya yang disposable (dapat dibuang, red.) memungkinkan produk ini dibuang setelah digunakan.”
Jika kamu mencucinya, gel di pembalut justru akan keluar bersama darah dan mengotori area sekitar.
“Ini malah tidak higienis,” tegas Susie.
Pembalut bekas justru harus disimpan di kantong kertas yang ramah lingkungan sebelum dibuang.
“Setelah itu, cuci tangan dengan sabun sampai bersih,” pesan Susie.
6. Jangan malas ganti pembalut!
Dalam sehari, perempuan harus mengganti pembalut sesuai volume darah yang keluar.
“Jika sedang deras, usahakan sesering mungkin. Biasanya di hari-hari terakhir, kan, darah yang keluar tidak banyak lagi, gantinya bisa 1 – 2 kali saja,” papar Susie.
7. Jangan pakai pantyliner setiap hari
Pantyliner sebaiknya digunakan saat masa subur karena produksi cairan di fase ini lebih banyak daripada biasanya.
Akan tetapi, jika kamu menggunakan pantyliner setiap hari, senantiasa perhatikan kondisi vagina.
“Apakah ada keluhan? Seperti iritasi, alergi, gatal, atau lainnya? Jika ada, sebaiknya dihentikan,” kata Susie.
Baca Juga: Peduli pada Para Pejuang Berita Wanita, Softex Beri Dukungan dan Donasi di Tengah Pandemi COVID-19
8. Cuci tangan sebelum dan sesudah ganti pembalut
Kenakan pembalut pada posisinya.
Cucilah tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut, ya!
(*)