Find Us On Social Media :

Ingat! Pembalut Bekas Gak Usah Dicuci, Kalau Ngeyel Malah Jadi Bahaya, Ini Penjelasan Ahli

By Devi Agustiana, Minggu, 23 Agustus 2020 | 13:30 WIB

Ilustrasi pembalut, menstrual cup, dan tampon.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDPembalut sudah menjadi barang yang tidak bisa dipisahkan bagi wanita.

Pasalnya, benda ini sangat dibutuhkan saat menstruasi.

Ada banyak jenis barang sejenis pembalut ini, mulai menstrual cup hingga tampon.

Baca Juga: Perempuan Harus Tahu, Lakukan Ini Sebelum Membuang Pembalut Bekas Pakai Anda!

Perihal pembalut ini, meskipun kita sudah mengalami menstruasi sejak usia remaja, namun hingga kini masih banyak pertanyaan seputar cara penggunaan pembalut yang benar.

Kebiasaan memakai pembalut yang disampaikan secara turun-temurun oleh keluarga tak pernah diketahui secara pasti kebenarannya, karena kita merasa lebih baik memercayainya saja.

Nah, agar tak salah lagi, ada cara memilih pembalut yang dijelaskan oleh dr. Bramundito, SpOG, dan dr. Susie Rendra, SpKK, dari Rumah Sakit Pondok Indah.

Diwartakan melalui Kompas.com pada Senin (4/3/2013), beberapa informasi tentang pembalut yang perlu wanita ketahui yaitu:

Baca Juga: Populer Digunakan saat Haid, Inilah 3 Keunggulan Menstrual Cup Daripada Pembalut, Lebih Efektif Mana?

1. Permukaan yang halus

Pilih permukaan pembalut yang halus.

“Permukaan yang kasar mudah menyebabkan iritasi, terutama jika kondisi kemaluan sangat lembab,” papar Susie.

2. Memiliki daya serap tinggi

Pilih pembalut berdaya serap tinggi agar kemaluan tidak mudah lembab.

Untuk mengetahui sejauh mana daya serap sebuah pembalut, tuangkan sedikit air pada pembalut untuk melihat seberapa banyak cairan yang bisa diserap.

Baca Juga: Ngeri Banget! Siap-siap Diserang 5 Penyakit Ganas Ini Kalau Masih Malas Ganti Pembalut, Satu di Antaranya Vagina Jadi Bau

3. Tidak mengandung pewangi

Dikutuip Grid.ID dari Nova, sebaiknya hindari pembalut yang wangi, apalagi jika kulit sensitif.

Pembalut seperti ini bisa mengiritasi daerah-daerah sensitif.

Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur karena akan mengurangi iritasi di daerah kulit vagina.

Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).

“Tidak mengandung pewangi dan cari pembalut bermaterial tidak terlalu padat agar sirkulasi udara di sekitar kemaluan tetap terjaga,” jelas Susie.

Baca Juga: Nggak Disangka! Dipakai Setiap Hari, Sabun hingga Pembalut Bisa Jadi Penyebab Jerawat pada Vagina sampai Bawa Petaka, Begini Cara Mengobatinya

4. Pilih yang tepat dengan kulit masing-masing

Pernahkah kulit di area vagina mengalami iritasi saat menggunakan pembalut?

Menurut Susie, “Alergi atau iritasi yang dialami tiap wanita saat menggunakan pembalut berbeda-beda penyebabnya".

Bisa karena tidak cocok dengan bahan, terlalu tebal atau tipis, pewangi, atau bagian “sayap”.

“Jika alergi atau iritasi terjadi setelah penggunaan pembalut tertentu, segera ganti pembalut,” tegas Susie.

Ia menegaskan, jangan merasa rugi dengan pembalut yang sudah telanjur dibeli serta segera gunakan pembalut merek lain.

Baca Juga: Nggak Nyangka, Ternyata Pembalut yang Setiap Bulan Digunakan Wanita Ini Awalnya Diciptakan untuk Pria hingga Menyelamatkan Jutaan Nyawa Saat Perang! Kok Bisa?

5. Jangan dicuci

Apakah kamu terbiasa mencuci pembalut bekas?

Menurut Susie, hal ini sama sekali tidak perlu.

“Fungsi pembalut itu menampung darah kotor. Sifatnya yang disposable (dapat dibuang, red.) memungkinkan produk ini dibuang setelah digunakan.”

Jika kamu mencucinya, gel di pembalut justru akan keluar bersama darah dan mengotori area sekitar.

“Ini malah tidak higienis,” tegas Susie.

Pembalut bekas justru harus disimpan di kantong kertas yang ramah lingkungan sebelum dibuang.

“Setelah itu, cuci tangan dengan sabun sampai bersih,” pesan Susie.

Baca Juga: Pembelot Ini Ungkap Betapa Tragisnya Kehidupan Pasukan Militer Wanita di Korea Utara, Sering Diperkosa Komandannya Hingga Alami Menstruasi 2 Tahun Sekali

6. Jangan malas ganti pembalut!

Dalam sehari, perempuan harus mengganti pembalut sesuai volume darah yang keluar.

“Jika sedang deras, usahakan sesering mungkin. Biasanya di hari-hari terakhir, kan, darah yang keluar tidak banyak lagi, gantinya bisa 1 – 2 kali saja,” papar Susie.

7. Jangan pakai pantyliner setiap hari

Pantyliner sebaiknya digunakan saat masa subur karena produksi cairan di fase ini lebih banyak daripada biasanya.

Akan tetapi, jika kamu menggunakan pantyliner setiap hari, senantiasa perhatikan kondisi vagina.

“Apakah ada keluhan? Seperti iritasi, alergi, gatal, atau lainnya? Jika ada, sebaiknya dihentikan,” kata Susie.

Baca Juga: Peduli pada Para Pejuang Berita Wanita, Softex Beri Dukungan dan Donasi di Tengah Pandemi COVID-19

8. Cuci tangan sebelum dan sesudah ganti pembalut

Kenakan pembalut pada posisinya.

Cucilah tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut, ya!

(*)