Laporan Wartawan Grid.ID, Anggita Nasution
Grid.ID - Ustaz Riza menyayangkan sikap petugas PLN saat menagih tagihan listrik di rumahnya.
Sebelum terjadinya pandemi covid-19, memang Ustaz Riza sering kali telat melakukan pembayaran tagihan listrik.
Namun, itu hanya lewat beberapa hari saja dan langsung dibayar sekaligus dengan denda yang diterimanya.
Baca Juga: Disebut Bangkrut karena Tak Kuat Bayar Tagihan Listrik, Ustaz Riza Muhammad Beri Klarifikasi
Hanya saja, pada bulan Juli kemarin kejadian tidak enak menimpa Ustaz Riza.
Kediaman Ustaz Riza didatangi segerombolan orang untuk melakukan penagihan uang pembayaran listrik, dan hal itu diungkapnya di di YouTube The Hermasyah A6.
"Jadi kami biasanya memang ET ya setiap bulannya dan telat itu biasa ya, 5 hari dengan denda seminggu dengan denda, nah semenjak bulan Juni dan Juli ada beberapa segerombolan orang dateng ke rumah mengaku orang PLN," ujar Ustaz Riza.
Dalam waktu satu minggu penunggakan pembayaran listrik sudah 4 kali segerombolan orang mirip debt collector mengunjungi rumahnya.
"Dalam rentang waktu 7 saya lihat ada 4 kali kunjungan dengan 4 orang yang berbeda dan itu seperti debt collector," ucap Ustad Riza.
Akhirnya di surat keempat, Ustaz Riza dipaksa bayar dengan melakukan ancaman.
Di situasi pendemi seperti ini mendapatkan pundi-pundi rupiah memang sulit, kegiatan ekonomi pun tersendat, Usta Riza pun menyayangkan kebijakan PLN yang menagih paksa tagihan listrik seperti itu.
Melihat Ustaz Riza tak kuasa menahan tangis, sang istri pun tak tega dan langsung meminjam uang pada saudaranya demi bisa membayar listrik agar tidak dipadamkan.
"Kita bingung kebijakan ini mulai kapan, biasanya kalo telat di ATM ada keterangannya."
"Ini telat sehari langsung datang dan kebutulan di hari itu kami sedang mengadakan syuting persiapan salat Idul Adha."
"Katanya, 'Mau ketemu Ustaz Riza, kami mau melakukan pemutusan, itu udah surat 4 dalam waktu seminggu, ini harus dibayar sekarang kalo engga dibayar akan diputus',"
"Saya syok kan, belum pernah seumur hidup disamperin orang segerombolan, diancam, terus saya nangis. Mana situasi di tengah pandemik ini."
"Istri lihat saya nangis nggak tega, dia minjem duit sama saudaranya, akhirnya dibayar hari itu juga," jelasnya.
Awalnya Ustaz Riza tidak menyangka banyak media yang memfollow up kejadian tersebut, hingga muncul beberapa berita yang mengatakan bahwa dirinya bangkrut akibat sepi job di tengah wabah covid-19.
"Saya pikir infotainment tidak follow up karena kejadiannya udah sebulan yang lalu, akhirnya rame banget yang bikin saya kaget, 'Ustad Riza bangkrut tidak bisa bayar listrik sebesar Rp 5 juta', itu merugikan saya bahasanya."
"Masa gara-gara listrik Rp 5 juta psikolog istri dan keluarga kena imbas," sambungnya.
Bahkan sedihnya lagi ada seorang ustaz yang menghujat dirinya lantaran tidak mampu membayar listrik sebesar Rp 5 juta rupiah gegara gaya hidupnya yang selama ini glamor.
"Para ustaz jadi banyak nanya, bahkan ada ustaz yang memblow-up di screenshoot ulang media online yang tidak benar itu disebarkan di grup."
"Katanya, 'Ustaz inilah yang selama ini kehidupannya glamor akhirnya berakhir seperti ini gara-gara terlalu glamor hidupnya'. Astagfirullah, malu aku kan," kenang Ustaz Riza.
Ustad Riza pun memohon pada pihak PLN agar lebih manusiawi dalam melakukan penagihan uang listik.
"Saya cuma ingin lihat kinerja PLN agar lebih manusia dan punya akhlak, kan masyarakat kita lagi membutuhkan," tutupnya.
(*)