"Sangat mudah untuk menyelinap keluar dan pergi ke kelab dan berpesta."
"Orang tuaku sangat ketat sehingga membuat aku ingin memberontak."
"Mereka akan (menghukumku) dengan mengambil ponselku, mengambil kartu kreditku, tetapi tidak berhasil. Aku masih akan keluar sendiri," kenang Hilton.
Lantaran tak sanggup lagi menghadapi sikap Hilton, kedua orang tuanya akhirnya mengirimkan putrinya ke sekolah asrama di akhir tahun 1990-an.
Paris Hilton akhirnya didaftarkan di Sekolah Provo Canyon di Utah. Tapi selebritis yang kini berusia 39 tahun ini tidak betah tinggal di sana.
Ia hanya mampu bertahan selama 11 bulan karena terus-menerus mengalami pelecehan.
"Aku tahu itu akan menjadi lebih buruk daripada di mana pun. Itu seharusnya menjadi sekolah, tetapi sama sekali bukan."
"Dari saat aku bangun sampai aku pergi tidur, itu sepanjang hari berteriak di wajahku, meneriaki ku, penyiksaan terus menerus," ujarnya.
Paris Hilton lanjut membeberkan sejumlah perlakuan tak menyenangkan yang diterimanya saat bersekolah di sana.
"Staf akan mengatakan hal-hal yang buruk. Mereka terus menerus membuatku merasa buruk tentang diriku sendiri dan menggertakku."
"Aku pikir itu adalah tujuan mereka untuk menghancurkan kami. Mereka menyiksa secara fisik, memukul, dan mencekik kami."
"Mereka ingin menanamkan rasa takut pada anak-anak sehingga kami akan sangat takut untuk tidak mematuhi mereka," paparnya.
Tiga mantan teman sekelas Hilton juga membenarkan adanya tindak kekerasan di sekolah tersebut.