Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Operasi caesar atau section caesaria merupakan proses persalinan dengan melakukan pembedahan di mana irisan dilakukan di perut wanita (laparotomi) dan rahim (histerektomi) untuk mengeluarkan bayi.
Ada beberapa pertimbangan yang mungkin akan diterima oleh ibu hamil ketika direkomendasikan oleh dokter untuk melahirkan secara caesar atau sesar.
Diwartakan melalui laman Kompas.com, dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menjelaskan setidaknya ada 3 faktor penyebab operasi caesar pada ibu hamil perlu dilakukan:
· Jalan lahir (passage), ukuran panggul ibu sempit· Janin (passanger), bayi terlalu besar atau ada kegawatan janin· Kekuatan ibu (power), kontraksi pada ibu yang kurang
Dr. Andy mengungkapkan, saat ibu hamil melahirkan dengan operasi caesar, sebenarnya akan mengalami pembiusan lokal (anestesi) di spinal atau epidural.
Dengan begitu, selama operasi caesar berlangsung, ibu hamil akan tetap sadar dan tidak merasakan nyeri.
Baca Juga: Selama Ini Kita Salah Besar, Minum Air Putih Sebelum Tidur Justru Bawa Petaka Buat Tubuh, Waspada!
Ibu hamil bahkan masih mungkin untuk bisa bicara dengan petugas maupun pasangan dan mengetahui bahwa dirinya sedang menjalani operasi.
Nah, setelah melakukan operasi sesar, tentunya dibutuhkan pemulihan untuk mengembalikan kondisi ibu seperti semula.
Ibu yang melahirkan sesar umumnya akan menghabiskan waktu lebih lama di rumah sakit dan tidak diperbolehkan banyak bergerak.
Sementara ibu yang melahirkan normal bahkan bisa langsung berjalan-jalan menggendong beberapa hari pasca persalinan.